Industri kreatif saat ini semakin diminati banyak kawula muda. Apa yang mereka lakukan tak sekadar buat iseng-iseng, namun jika digeluti dengan serius akan menjadikannya bernilai bisnis. Inovasi dan ide-ide baru yang mereka hadirkan terkadang di luar jangkauan pemikiran orang-orang awam. Sungguh out of the box.
Anak-anak muda milenial berusia kisaran 21 – 30 tahunan ini sudah berpikir maju. Mereka tidak lagi bermalas-malasan di rumah, tidak lagi hanya ribut-ribut dan tawuran, tidak lagi geber-geber motor yang memekakkan telinga di jalanan. Kreativitasnya dengan sepenuh hati, ingin menunjukkan bahwa mereka pun bisa mewarnai hirup pikuknya kehidupan semasa muda dengan hal-hal positif.
Mereka memiliki kreativitas dan inovasi tak kalah dengan anak muda dari negara lain, sehingga kehadirannya identik dengan kreativitas dan inovasi kekinian. Generasi akrab teknologi informasi, mampu terbuka dalam membangun kolaborasi dalam kehidupan sosial. Di samping mau memperluas wawasan, memiliki sikap toleran, dan menghargai perbedaan dalam mewujudkan cita-cita bersama.
Itulah gambaran Creative Space Unicorn yang bisa saya tangkap dari apa yang tampak ketika turut nongkrong menghadiri persiapan #BergerakDariRungkut Opening Art Exhibition 24-26 Juni 2022, atas ajakan Mas Ady Setyawan, founder Roodebrug Soerabaia, di National Lasik Center (NLC) Lt. 2, Jalan Dr. Ir. Soekarno 41 Surabaya, Jumat (24/6/2022) sore.
Unicorn Creative Space adalah hubungan kreatif untuk kegiatan, program, dan aktivitas seni, desain dan kreatif. Berdiri sejak 2020, bermodal komunitas digital dan konvensional di bidang seni hingga kreatif untuk menciptakan rantai atau ekosistem kreatif yang progresif, suportif, dan berjangka panjang. Selain sebagai sarana ruang pameran seni, juga menyelenggarakan berbagai workshop.
Danny Hartanto Kristiawan, koordinator pameran, menuturkan bahwa Creative Space Unicorn adalah ruang seni kreatif yang menyasar ke tempat eksklusif bagi siapa pun terlepas dari usia, gender, ras, suku, agama, atau latar belakang apa pun . Di tempat ini dibiasakan ada interaksi antara staf, pengunjung, tempat, dan lain-lain supaya keberadaan ruang ini bisa secara inklusif.
“Inklusif di sini menunjukkan bahwa kami yang terlibat kolaborasi di Creative Space Unicorn ini memiliki sifat terbuka akan keberagaman sehingga menerima dan mudah berinteraksi antarsatu dengan lainnya. Di sini, tumbuh sikap toleran yang tinggi,” tuturnya.
Lebih lanjut Danny Hartanto Kristiawan menambahkan, kebetulan saat ini sedang ada pameran di tempat baru, yang bergerak dari Rungkut. #BergerakDariRungkut itu sebenarnya kampanye kami sekaligus merekom acara pameran. Even ini pula kami ingin menceritakan awal proses berdirinya Creative Space Unicorn sampai bisa mengisi di National Lasik Center (NLC), di Dharmahusada ini.
Masih menurut Danny Hartanto Kristiawan, di Jalan Raya Rungkut Industri 17 Surabaya itu sendiri sebagai fasilitas publik. Sementara di saat orang-orang mencari tempat di posisi sentral, sentral kota, Creative Space Unicorn justru hadir di tempat cukup marjinal, mlipir di daerah pinggir, di daerah Rungkut itu. Di tempat itu, kami menemukan banyak hal yang cocok untuk memulai kreativitas.
“Ruang kreatif seni itu tidak harus di tempat terlalu sentral, terlalu strategis, kami bisa mulai di tempat-tempat terpencil atau di pinggiran kota. Materi pamerannya yang mengisi adalah para staf. Kami ingin mengenalkan tak hanya secara brand saja, tak secara corporate, tetapi secara personal antarpengunjung dengan staf, antarbangunan dan fasilitasnya,” pungkas Bang Dan panggilan akrabnya.
*
Kiranya berbagai pihak seperti orangtua, masyarakat, pemerintah, atau swasta diharapkan dapat memberikan ruang dan kesempatan kepada generasi milenial untuk mengakses pendidikan formal maupun nonformal yang memadai dengan memperhatikan kondisi kekinian dan kedisinian. Memberikan mereka fasilitas untuk berkumpul, berserikat, dan berorganisasi yang bernuansa positif.
Di samping itu, hendaknya dapat pula menghargai eksistensi dan potensi mereka dengan memberikan perhatian yang tulus dengan kasih sayang dan apresiasi yang tinggi terhadap aktivitas, kreativitas dan karya inovatif mereka. Lantaran kedepannya, beban di pundak kaum muda milenial sarat dengan persaingan, lebih-lebih menghadapi prediksi bonus demografi 2045 di tanah air.
Saya ketinggalan ngga ikut menikmati kemarin itu ya Pak Ali…
Salam kreatif Pak Ali, suksez selalu…Aamiiin