Menapaki pintu gerbang usia senja adalah hal yang mesti dibanggakan. Meski jumlah bilangan umur jika dihitung dengan sepuluh jari sudah mencapai dikali lima, enam, tujuh, delapan, atau bahkan sembilan bukan berarti Anda tidak berhak memperoleh kebahagiaan layaknya ketika masih usia muda dahulu.
Meski kemajuan teknologi informasi berdampak adanya pergeseran nilai sosial. Lebih-lebih ketika terjebak dalam kesibukan profesi atau pekerjaan, kesempatan bersosialisasi menjadi sangat terbatas. Interaksi sosial dengan lingkungan mulai kendor. Padahal sebenarnya kemampuan menjalin pertemanan dan bersosialisasi tidak bisa dibatasi, berapa pun usia seseorang.
Dirilis dari penelitian Swinburne University dan VicHealth bahwa kesepian memiliki implikasi kesehatan yang sangat besar. Bahkan, memiliki risiko umur lebih pendek daripada perokok aktif. Seseorang dengan kondisi kesepian memiliki tingkat depresi dan kesehatan jantung yang lebih buruk. Di samping itu, tingkat penurunan kognitif dan demensia juga bisa terjadi lebih cepat pada usia senja.
Di sisi lain, Dr. Kate Cummins, psikolog klinis, menuturkan, jika masih memiliki pola pikir bahwa berteman tidak cocok untuk orang dewasa atau usia senja, sebaiknya hal tersebut dibuang jauh-jauh.
Ketika usia dewasa tentu keadaan berubah, di samping juga tanggung jawab meningkat. Meski ada kompetisi dengan orang lain, hal itu tak seharusnya menjadi alasan untuk tidak berteman.
Setuju dengan pendapat di atas, kenyataannya masih banyak orang usia senja yang bisa terus menjalin perteman. Sebaiknya, ketika Anda menemui orang-orang baru tak perlu canggung untuk mulai berinteraksi. Siapa tahu di kemudian hari bisa terkoneksi ke berbagai kepentingan dan jejaring. Jalin pertemanan di masa usia senja bukan hal yang sulit, bahkan bisa menjadi âkonco sak lawaseâ.
Komunitas sebagai Wadah Bangun Pertemanan
Setiap individu dituntut agar dapat selalu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan dan tuntutan zaman, mereka harus dapat beradaptasi secara cepat. Maka, agar selalu eksis seseorang mesti melakukan pengembangan diri secara terus menerus. Berbagai sarana bisa kita akses, satu di antaranya adalah bergabung dalam suatu komunitas.
Pengertian komunitas, secara umum dapat disimpulkan bahwa komunitas adalah berkumpulnya beberapa orang yang membentuk suatu kelompok atau grup sosial berdasarkan adanya satu kesepakatan bersama, atau kesamaan pandang dalam bidang tertentu seperti minat, hobi, kesamaan wilayah, dan sebagainya.
Berbagai komunitas dengan spesifikasi tertentu dapat Anda bergabung di dalamnya, entah itu komunitas jalan kaki, senam, bersepeda, otomotif, fotografi, atau komunitas lain yang tak disebutkan di sini. Dalam komunitas tersebut, Anda dapat melakukan pengembangan diri untuk berbagai kebutuhan sesuai dengat minat dan kesamaan persepsi tentunya.
Memperoleh banyak hal baru, seperti mulai dari mendapat teman baru, ilmu baru yang bermanfaat, maupun inspirasi-inspirasi baru jika Anda mau bergabung dalam suatu komunitas. Yang perlu diperhatikan dalam membangun komunikasi adalah sikap pandai menempatkan diri, penuh toleransi, menjaga privasi, saling menghormati dan menghargai antarsesama anggota komunitas.
Salah satu contoh yang Alisson.id ketahui, yakni Kelompok Pejalan Kali (KPK) Osigawa MERR, sebuah komunitas sekelompok orang usia senja yang rutin tiap pagi berjalan kaki bersama di jalan yang akan dibangun Universitas Terbuka. Tepatnya sebelah timur Jalan Dr. Ir. Soekarno, atau orang mengenalnya Jalan MERR, sebelum traffic light Gunung Anyar ke arah Jalan Tol Pondok Candra.
Berangkat dari pertemanan jalan kaki berkembang dalam berbagai kepentingan. Dengan sekitar 29 orang participants dari berbagai latar belakang profesi dan sosial menjadi âguyubâ atau rukun tanpa membedakan dari mana ia berangkat dari status sosialnya. Ada pensiunan, ada wiraswasta, ada pebisnis, ada notaris, ada lawyer, ada pula ustadz. Dalam keperluan tertentu mereka bisa saling minta tolong.
*
Bergabung dalam suatu komunitas juga dapat menjadi alternatif untuk melepaskan kesepian dan stress. Ketika Anda berada di lingkaran orang-orang beraura positif yang mempunyai kesamaan pandang, minat, dan hobi yang sama, akan lebih semangat karena merasa tidak sendirian. Meski Anda telah memiliki banyak komunitas di dunia maya, rasanya itu belum cukup karena intensitas bertemu semuka itu sangat penting. Di sini akan tampak sejauh mana hubungan emosional itu terbangun.
Apalagi saat ini pandemi Covid-19 belum mereda dan entah sampai kapan lagi, ceria bahagia bersama teman konon dapat meningkatkan imunitas. Namun ada catatan yang perlu digarisbawahi, yang tetap dijaga yakni disiplin dan taati protokol kesehatan adalah sesuatu yang bersifat absolut, yang mesti dilakukan oleh masing-masing individu. Dengan ini diharapkan dalam rangka turut menekan dan menghentikan penyebaran Covid-19.
Banyak silaturahim di usia senja dapat menambah umur,memang !@
Inggih, leres saestu, Pak.
Kita disarankan selalu perbanyak silaturrahim.
Semoga tetap sehat selalu kagem Panjenengan.
Matur suwun.
Salam sehat kagem abah Ali Muchson dan kawan kawan.
Semangat sehat bersama memang sangat penting.Salam kepada pak Denny.matur nuwun.
Matur suwun, salam saya terima. Salam kembali kagem Panjenengan.
Salam untuk Pak Denny ntar disampaikan.
Semoga tetap sehat selalu bersama keluarga besar.
Luar biasa, jangan lupa bahagia teman
Aamiin, insyaallah, Bu.
Sehat-sehat selalu nggih.
Matur suwun.
Benar sekali..membangun pertemanan untuk mendapatkan rasa bahagia akan meningkatkan imun…apa lagi sesama senior/seniorita…saling suport..dan saling berbagi pengalaman sungguh merupakan kebahagiaan tersendiri.
Inggih, leres saestu, Bu.
Ini juga bagian dari pengalaman pribadi.
Semoga Panjenengan sehat selalu bersama keluarga besar.
Matur suwun