Hari Air Sedunia ‘World Water Day’ : Valuing Water

Hari Air Sedunia ‘World Water Day’ : Valuing Water
Share this :

Hujan Jelmakan Embun
(@li muchson)

di pangkal pagi tadi
KAU sematkan percik embun
lewat dedaunan basah
kuncup dan kelopak bunga

mengecup kumandang adzan
suara parauku tersedak sejenak
tak mampu membangunkanmu
dari mimpi tentang kemarau

sementara hujan merintik terus
merinai di atas kepala
menetes di hamparan kening
hingga jadi embun rindu

semoga hujan menemuimu lagi
di garis akhir pengembaraan
biarkan embun tetap bertasbih
kepada-NYA
.

Hari Air Sedunia ‘World Water Day’ : Valuing Water
Embun tak pernah memilih tempat di mana ia bergantung

Setiap tanggal 22 Maret diperingati sebagai Hari Air Sedunia atau World Water Day, kali ini bertepatan pada hari Senin tanggal 22 Maret 2021. Tema yang diusung yakni ‘Valuing Water’ atau ‘Menghargai Air’. Kita menyadari bahwa salah satu sumber kehidupan adalah air. Semua yang hidup tak ada satu pun yang tak bergantung pada sumber daya air.

Sebagai warga bumi, idealnya kita harus menyeimbangkan antara kebutuhan dan ketersediaan air. Namun kenyataannya masih ditemukan sebagian orang yang tidak peduli dan tidak mempertimbangkan porsi penggunaan air. Dalam kata lain, boros. Lantas, bagaimana cara menghargai air? Jawabannya, berarti tentang bagaimana air dikelola dan digunakan. Jangan berpikir bahwa air tak akan habis.

Hari Air Sedunia ‘World Water Day’ : Valuing Water
Jadilah seperti embun, ia hadir memberi kesegaran

Nilai air sangat besar dan kompleks, bahkan lebih dari sekedar nilai nominal dari harganya. Air sangat bernilai bagi kepentingan rumah tangga, kesehatan, pendidikan, pertanian, ekonomi, budaya, dan keutuhan lingkungan alam. Jika kita mengabaikan salah satu kepentingan tersebut, dampaknya adalah pengelolaan sumber daya air yang salah. Nyatanya, volume air terbatas dan tak tergantikan.

Pertanian dan industri merupakan bagian dari pembangunan ekonomi dan pertumbuhan populasi global semakin ‘haus’ sebagai pengguna energi air. Akibatnya permintaan untuk memenuhi kebutuhan sangat meningkat, sedangkan perubahan iklim mengakibatkan kondisi air tidak menentu. Apa yang terjadi? Eksploirasi air besar-besaran, akhirnya menyumbang dampak timbulnya polusi.

Hari Air Sedunia ‘World Water Day’ : Valuing Water
Siapa dirimu, becerminlah pada embun

Sekilas tentang Hari Air Sedunia

Melansir laman PBB bahwa perayaan ‘World Water Day’ bermula saat Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Lingkungan dan Pembangunan di Rio de Janeiro, Brazil, diselenggarakan pada 22 Desember 1992. Majelis Umum PBB pada tahun yang sama memutuskan, tanggal 22 Maret diperingati sebagai Hari Air Sedunia. Dalam keputusan itu ditetapkan ‘World Water Day’ baru mulai diperingati pada 22 Maret 1993.

Setelah itu, berbagai peringatan yang mendukung acara tersebut diadakan, yakni International Year of Cooperation in the Water Sphere atau Tahun Kerja Sama Internasional di Bidang Air diadakan tahun 2013. Di samping perayaan Decade for Action on Water for Sustainable Development atau Aksi Dekade Internasional tentang Air untuk Pembangunan Berkelanjutan, 2018-2028.

Satu di antara poin penting tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) untuk sektor lingkungan hidup yakni memastikan masyarakat memperoleh akses universal air bersih dan sanitasi. Ketersediaan pangan, air bersih, dan energi yang merupakan dasar dari kehidupan adalah fokus utamanya.

Hari Air Sedunia ‘World Water Day’ : Valuing Water
Berikan katamu sesejuk embun

*

Keberadaan air memang sejatinya secara alami tidak pernah habis. Lantaran adanya siklus air, yakni perputaran air terjadi dari penguapan air laut, menjadi awan, dari awan turun menjadi hujan. Air yang jatuh di bumi sebagian meresap dalam tanah dan sebagian langsung bisa dimanfaatkan bagi kehidupan makhluk bumi.

Namun karena ulah manusia tak bertanggung jawab, di samping menggunakan air dengan porsi semena-mena, penebangan pohon-pohon secara besar-besaran juga berdampak memicu dan memacu perubahan di bumi. Siklus air secara alami terganggu, akibatnya daya serap air ke dalam tanah semakin berkurang. Lantas apa yang terjadi? Krisis air tanah.

Air bukan semata-mata untuk kepentingan kita. Maka, menjaga keberadaan air agar tetap lestari, baik dari segi kualitas maupun kuantitas sangat penting bagi kita. Itulah yang bakal bisa kita wariskan kepada anak dan cucu kita di masa akan datang.

Hari Air Sedunia ‘World Water Day’ : Valuing Water
Embun akan pulang mengiringi terbitnya mentari

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *