Hari Kebangkitan Nasional : “Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh!”

Hari Kenangkitan Nasional : "Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh!"
Share this :

Tanggal 20 Mei merupakan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Lantaran pandemi COVID-19 yang sudah berjalan satu setengah tahun dan dampaknya terhadaap semua aspek kehidupan belum ada tanda-tanda kapan usai, maka peringatan Harkitnas kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Demi menghindari kluster penyebaran virus, meski tanpa upacara resmi memperingati Harkitnas, namun semangat kebangkitan nasional mesti tetap digelorakan oleh setiap warga masyarakat. Menjaga semangat persatuan dan rasa kebersamaan demi mewujudkan kebangkitan merupakan salah satu kunci melawan Covid-19.

Membuka kembali catatan sejarah, tanggal 20 Mei adalah berdirinya sebuah organisasi yang dikenal dengan sebutan ‘Boedi Oetomo’ pada tahun 1908. Organisasi ini yang berperan menyatukan berbagai perbedaan identitas, ideologi, perspektif dan cara pandang atas kebangsaan yang berkembang menjadi satu titik temu pada awal perjuangan melawan colonial Belanda.

Jika dikorelasikan dengan situasi saat ini, masyarakat pun memiliki berbagai perbedaan pandangan terhadap pandemi COVID-19. Jika dahulu semangat disatukan dan dipicu bagaimana bisa melawan penjajah, sementara kini segenap elemen masyarakat dituntut bagaimana segera keluar dari krisis akibat dari Covid-19. Maka, rasa kebersamaan dan gotong royong menjadi langkah tepat.

Sudah selayaknya, bagi setiap individu senantiasa menanamkan rasa optimis agar bangsa ini segera keluar dari krisis pandemi Covid-19. Dengan mewarisi semangat Boedi Oetomo yang dikenal nasionalis, moderat, progresif, dan selalu melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang kiranya dapat membantu keluar dari permasalahan yang dihadapi saat ini.

“Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh!”

Tema yang diusung pada peringatan Hari kebangkitan Nasional tahun 2021 yakni “Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh!”. Dalam tema ini tersirat bahwa semangat kebangkitan nasional yang digaungkan oleh Boedi Oetomo memberikan pembelajaran agar kita selalu optimis dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan.

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-133 hendaknya semangat gotong royong dipelihara, ditumbuhkembangkan, dan dikuatkan sebagai pijakan meneruskan berbagai pembangunan. Di samping juga selalu optimis menghadapi masa depan sebagai upaya untuk mempercepat pulihnya kondisi masyarakat dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19.

Sebagaimana disampaikan Menteri Kominfo, Johnny G Plate, dalam sambutan peringatan ke-113 Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2021, menuturkan bahwa peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini menjadi titik awal dalam membangun kesadaran untuk bergerak mengatasi permasalahan-permasalahan bangsa Indonesia.

“Hari Kebangkitan Nasional, juga mengingatkan kita pada semangat untuk bergerak sebagai bangsa, dengan tanpa memandang suku, agama, ras, dan golongan mana pun,” tuturnya.

You may also like

2 thoughts on “Hari Kebangkitan Nasional : “Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh!””

  1. Harkitnas diperingati 2 kali dalam setahun, yakni setiap 20 Mei dan 3 hari setelah lebaran. Ubtuk uang setelah lebaran, kepanjangannya Hari Penyakit Nasional. Pincang-pincang kebanyakan kacang, struk kebanyakan blinjo.

    1. Hehehehe…, iya juga nggih, Pak.
      Sudah usia senja mesti pilih dan batasi jenis makanan yang kita makan.

      Semoga Panjenengan tetap sehat selalu bersama keluarga besar.
      Matur suwun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *