Oleh : Ali Muchson & Wahyu D.
Sepeda merupakan salah satu sarana transportasi yang terjangkau, yakni semua kalangan dapat mengakses moda transportasi ini. Terlepas dari jenis dan tipe sepeda, mayoritas dari masyarakat dipastikan pernah dan dapat mengendarainya. Tren bersepeda pernah beberapa kali menjadi favorit, terutama saat terjadi pandemic Covid-19 beberapa waktu lalu.
Saat itu masyarakat mulai tergerak untuk melakukan kegiatan fisik di luar ruangan yang dapat meningkatkan imun atau daya tahan tubuh. Maka, bersepeda menjadi salah satu pilihan favorit yang dapat menggabungkan beberapa manfaat seperti berolahraga sembari berekreasi, menghirup udara segar, dan dapat dilakukan secara individual maupun berkelompok.
Utilitas beroda yang digerakkan dengan kayuhan itu telah lama menjadi pemudah manusia untuk berpindah tempat. Jika dicermati lebih jauh, fungsi bersepeda tidak hanya bermanfaat sebagai sarana olahraga dan rekreasi, namun bersepeda juga merupakan salah satu moda transporttasi yang dapat mengurangi emisi karbon dan kemacetan lalu lintas yang semakin parah di beberapa kota besar.
Di beberapa tempat, bersepeda sudah menjadi sebuah kebutuhan akan moda transportasi yang berkelanjutan. Preveza, sebuah kota pariwisata di barat laut Yunani, sebuah kota yang penggunaan sepeda menjadi suatu hal yang umum oleh sebagian besar masyarakatnya jika dibandingkan dengan kota-kota lain di Yunani.
Hal ini tidak lepas dari usaha yang berkelanjutan untuk mengkampanyekan penggunaan sepeda sebagai saran transportasi dengan mengedepankan komunikasi antara pihak pemerintah kota dengan masyarakat. Sehingga masyarakatnya sendiri dapat memberikan masukan dan evaluasi terkait infrastruktur pendukung, pendidikan dan penyuluhan serta tentang budaya bagaimana berlalu lintas.
Lebih dari separuh penduduk kota Preveza menggunakan sepeda sebagai transportasi harian mereka. Kemudian dua pertiga dari penduduk kota memberikan masukan bahwa fasilitas untuk pesepeda sudah memenuhi kriteria akan tetapi masih belum terlalu aman terhadap pesepeda yang berusia muda atau anak-anak. (Paraskevi Karanikola, MDPI)
Di Indonesia, sepeda dibawa oleh kolonial Belanda, kemudian menjadi dikenal dan umum dipakai hingga kini. Mekanisme penggunaannya yang sederhana membuat sepeda dapat digunakan untuk berbagai fungsi. Mulai sebagai alat transportasi, kurir, olahraga, hingga sekadar hobi, menunjukkan bahwa kegunaan sepeda sangat beragam. Pada gilirannya, desain dan model sepeda sesuai kegunaan.
Model sepeda dan kegunaannya terus mengalami perubahan seiring zaman. Sepeda ontel, sepeda gunung, hingga sepeda lipat pernah mengalami masa trennya sendiri. Semua masih bertahan hingga sekarang serta membentuk segmentasi pesepeda dalam masyarakat. Khususnya bersepeda dalam perkotaan (urban cycling), segmentasi sepeda yakni sebagai sport (olahraga) dan alat transport.
Sarana Transportasi Berkelanjutan
Bisakah mengendarai sepeda menghentikan pemanasan global? Ya bisa, ketika lebih banyak orang diberdayakan untuk bersepeda, untuk transportasi berkelanjutan. Kenyataannya tak sesederhana jawaban tersebut, butuh kebijakan dari berbagai pemangku kepentingan. Seperti pemerintah, sarana prasana lalu lintas, dan para pengguna jalan yang menyangkut etikanya.
Dilansir dari portalsepeda.com/bersepeda-untuk-transportasi-berkelanjutan bahwa transportasi menyumbang hampir 25% dari emisi karbon global, dengan 80% orang di kota memilih kendaraan bermotor yang menghasilkan emisi tinggi untuk perjalanan transportasi pribadi mereka. Padahal
sebagian besar perjalanan lebih pendek, dan idealnya dapat ditempuh dengan bersepeda saja.
Dalam hal lain, bersepeda juga dapat menghemat ruang, sehingga memungkinkan lebih banyak ruang untuk pepohonan dan ruang hijau. Di samping itu, bersepeda sebagai cara mobilitas dapat menjadi solusi berkelanjutan bagi budaya mobilitas yang telah lama didominasi kendaraan bermotor pribadi, baik beroda dua maupun beroda lebih dari empat.
Menurut laporan Pemerintah Queensland, dengan berkendara sepeda ke tempat kerja sejauh 10 km sekali jalan, Anda akan menghemat 1.500 kg emisi karbondioksida setiap tahun. Selain itu, Anda akan mengurangi kemacetan kendaraan bermotor yang saat ini menambah 13 juta ton gas rumah kaca di enam kota besar Australia.
Pemerintah diharapkan hadir untuk mendukung masyarakat memanfaatkan sepeda sebagai transportasi mereka ke dan dari tempat kerja, dan tempat belajar, yakni sekolah dan kampus. Pemenuhan sarana prasarana untuk kenyamanan dan keselamatan, dan tata aturan bagi pengguna jalan sehingga orang bisa memulai perjalanan dengan sepeda tanpa ada rasa kekhawatiran.
Menempuh perjalanan lokal ke tujuan seperti ke tempat kerja, sekolah, toko, kolam renang, jogging, jala kaki, lari, dan gym juga merupakan jarak yang ideal untuk bersepeda. Dapatkan sendiri keranjang atau pannier dan biarkan sepeda membawa beban untuk Anda. Kepuasan transportasi berkelanjutan adalah salah satu rahasia kebahagiaan yang hanya diketahui oleh pengendara sepeda.
Satu harapan besar, demi menghemat cadangan BBM, mengurangi emisi gas buang, mengurangi panas global, dan menciptakan lingkungan hijau, kini saatnya pemerintah perlu mengembangkan jaringan jalur sepeda untuk membantu lebih banyak orang bersepeda. Pemerintah kota atau pemerintah daerah sudah waktunya mewujudkan visi dan misi untuk transportasi yang berkelanjutan.
Tanggal 3 Juni ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2018 sebagai Hari Sepeda Dunia atau World Bicycle Day. Yakni, suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran akan manfaat sepeda sebagai sarana transportasi yang berkelanjutan, kesehatan, kebugaran, dan sarana rekreasi. Sepeda bisa menggantikan peran kendaraan bermotor pribadi
“Jika Anda mengendarai sepeda sebagai moda transportasi, maka secara signifikan Anda telah mengurangi kemacetan lalu lintas dan polusi. Happy World Bicycle Day, 3 Juni 2023.”