“Life is like riding a bicycle. To keep your balance, you must keep moving.” (Albert Einstein)
“Hidup itu seperti mengendarai sepeda. Untuk menjaga keseimbangan, kamu harus terus bergerak,” demikian quote Albert Einstein, seorang fisikawan teoretis kelahiran Jerman, diakui sebagai salah satu fisikawan terbesar sepanjang masa. Einstein terkenal atas pengembangan teori relativitas, tetapi ia juga membuat konstribusi penting terhadap pengembangan teori mekanika kuantum.
Ya, seperti apa yang dikatakan Albert Eisntein, hidup adalah ibarat kita mengendarai sepeda, untuk menjaga keseimbangan hidup, kita senantiasa harus terus bergerak. Sedangkan pengandaian yang dimaksud dengan keseimbangan yakni agar kita bisa terus hidup secara balance pada dimensi internal dan eksternal. Kita harus terus bergerak., ketika salah satu tak bergerak tentu akan jatuh. Tak seimbang.
“Balance is Beautiful”, sebuah ungkapan yang dikatakan banyak orang. Hidup seimbang itu indah, yakni menjaga keseimbangan internal dan eksternal. Keseimbangan internal adalah keseimbangan dalam memenuhi hak pada diri sendiri. Di dalam diri ada empat dimensi, yakni dimensi fisik, emosional, mental dan spritual. Masing-masing dimensi perlu dipenuhi agar haknya menjadi seimbang.
Pemenuhan keseimbangan internal, yakni dipenuhinya hak dari dimensi fisik berupa kesehatan tubuh. Hak dari dimensi emosional terwujudnya perasaan yang bersih. Hak dari dimensi mental yakni pikiran yang jernih, dan hak dari dimensi spiritual terciptanya kedekatan dengan Tuhan. Semua itu merupakan hak diri yang mesti dipenuhi haknya jika ingin dikatakan hidup dengan seimbang.
Sedangkan keseimbangan eksternal yaitu keseimbangan dalam memenuhi hak orang di sekitar kita. Tentu kita paham bahwa setiap orang memiliki beberapa peran berbeda dalam hidupnya. Misalnya, peran sebagai suami bagi isteri atau sebaliknya, sebagai ayah atau ibu bagi anak, dan menjadi warga pada lingkungan sekitar. Dalam contoh ini, berarti ada tiga peran dalam hidup yang wajib dipenuhi.
Ciri orang yang hidupnya seimbang yakni menjalani semua peran dalam hidupnya dengan baik. Artinya, ia memenuhi semua hak dari setiap perannya. Ketika seseorang dapat memenuhi keseimbangan internal maupun eksternal, maka ia telah berhasil menyeimbangkan hidup. Sebaliknya, jika satu atau lebih dari hak-hak dalam hidup terbengkalai, maka berarti hidupnya tidak seimbang.
Lantas, apa yang terjadi jika hidup kita tidak seimbang? Satu jawaban tak terbantahkan lagi, yakni kita pasti akan “jatuh”. Lalu bagaimana cara hidup yang seimbang?
Berikut disarikan dari integrasolusi.com/blog/perlunya-menjaga-keseimbangan, beberapa hal yang perlu diperhatikan, di antaranya :
Hidup di Masa Lalu
Beberapa kasus ditemukan bahwa ada orang yang hidup dengan raganya ada di masa kini, tetapi jiwa atau pikirannya ada di masa lalu. Orang seperti ini akan selalu terbelenggu dengan kesedihan, selalu dalam penyesalan sehingga tidak bisa menikmati kehidupan yang indah pada masa kini. Kondisi seperti hal ini sebaiknya perlu dihindari agar tidak memengaruhi keseimbangan hidup.
Hidup di Masa Depan
Ibaratnya, satu kaki ada di masa kini dan satu kaki lainnya ada di masa depan, orang seperti ini akan selalu hidup dalam ketegangan, kekhawatiran, kecemasan. Jadi, yang namanya bahagia adalah jiwa, raga, dan pikiran ada di masa kini. Sebuah ungkapan mengatakan “If you wanna be happy, be happy now.” Maksudnya, “Jika kamu ingin bahagia, maka bahagialah sekarang.”
Jika dijelaskan lagi artinya, hiduplah tanpa terbelenggu memikirkan masa lalu dan mengkhawatirkan atau mencemaskan masa depan karena kehidupan yang riil ada di masa sekarang. Realitas hidup, ya di saat kita menjalani hidup itu sendiri dengan segala konsekuensinya. Nikmati apa yang sedang dihadapi saat ini, syukuri masa lalu, dan apa yang akan terjadi di masa mendatang, berserah kepada-NYA.
Sayangi dan Rawat Tubuh
Tubuh adalah satu-satunya tempat hidup atau tempat jiwa bersemayam, harus disayangi dan dirawat. Dengan tubuh yang sehat kita bisa menikmati segala bentuk keindahan hidup dan kehidupan. Cara menyayangi dan merawat tubuh yakni dengan memperhatikan pola makan dan makanan yang sehat, pemenuhan istirahat yang cukup, dan olahraga teratur. Tanpa itu, berbagai penyakit siap menyerbu kita.
Abaikan Hal-hal Tidak Penting
Sesungguhnya ada banyak hal yang tidak penting dan bukan prioritas dalam hidup yang sering kita lakukan. Untuk mengetahui bahwa suatu hal tidak penting indikatornya adalah jika sesuatu hal tersebut terasa sangat menyibukkan tetapi tidak membuat kita menjadi lebih berkembang. Menghabiskan banyak energi, namun sejatinya hanyalah sesuatu yang sia-sia.
Lakukan Segala Sesuatu pada Dua Dimensi
Segala sesuatu yang mangandung satu dimensi dapat dipastikan tidak balance, contoh jika kita menyayangi anak tanpa mendisiplinkan maka hal tersebut tidak seimbang. Jika kita menyayangi anak maka juga harus dibarengi dengan mendisiplinkan. Apabila kita berani memuji seseorang, maka juga harus berani memberi masukan jika terjadi kekeliruan.
Jalani Kehidupan Spiritual
Kita sering lupa bahwa spiritual adalah hal yang sangat penting. Cara menjalani kehidupan spiritual adalah dengan beribadah, introspeksi diri atau muhasabah diri, yakni melakukan instrospeksi terkait dengan apa yang telah dilakukan. Sebab itu, kehidupan spiritual salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan.
Tidak hanya mempererat hubungan antara manusia dengan Tuhan dan sesama, spiritualitas sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan, memberikan arah yang benar untuk mencapai tujuan hidup. Oleh karena itu, kehidupan spiritual juga kerap dikaitkan dengan pencarian jati diri dan makna hidup. Kehidupan spiritual menggambarkan pengalaman yang bersifat sakral dan memiliki makna mendalam dalam hidup.
*
Menjalani hidup yang ideal yakni hidup dalam kondisi serasi, seimbang dan selaras. Maksudnya, serasi adalah kesesuaian atau kesamaan antarsemua unsur pendukung agar menghasilkan keterpaduan yang utuh. Seimbang adalah jumlah yang sama besar antara hak dan kewajiban. Sedangkan selaras adalah suatu hubungan baik yang dapat menciptakan ketentraman lahir dan batin. Kita tahu bahwa itu tak gampang dicapai, namun kita dituntut untuk terus berupaya secara maksimal.
3 S = selaras, serasi seimbang
Hidup akan seimbang bila kita diparingi Gusti Allah seger waras kuat slamet
Keseimbangan hidup busa kita capai kalau 4 dimensi kita jalani dengan sepenuh hati,bukan setengah hati.
Kalau dekat dengan Yang Maha Pencipta, Banyak bersyukur, insyaAllah untuk hidup seimbang dan selaras akan mudah kita dapat. Bismillah…