Hari ini, 18 Juni 2020, Arek-Arek Suroboyo merayakan hari lahir klub kebanggaan mereka, Persebaya Surabaya. Meski tidak ada perhelatan akbar seperti tahun-tahun sebelumnya, manajemen Persebaya mengangkat tema #Kan93nPersebaya, menandai telah 93 tahun Persebaya berkiprah di pentas sepak bola Indonesia.
Mengutip laman resmi Persebaya, www.persebaya.id , ulang tahun Persebaya tahun ini memang berbeda dari tahun sebelumnya. Tahun ini masyarakat termasuk seluruh pecinta Persebaya diminta untuk menahan diri agar tidak menciptakan kerumunan dan perayaan berlebihan. Hal ini tidak terlepas dari pandemi Covid-19 yang belum usai di Indonesia, terutama Surabaya.
Oleh karena itu manajemen Persebaya sejak tanggal empat Juni lalu menggelar beberapa rangkaian event online guna menjaga semarak perayaan hari jadi Green Force. #WaniSitUp , #Kan93nMbonek dan #WongMangapKu adalah adalah rangkaian lomba daring yang dibuat khusus untuk mengasah kreatifitas Bonek dan Bonita serta pecinta Persebaya di mana pun berada.
Saat ini sejagad tengah dihadapkan dengan situasi pandemi Covid-19. Virus baru itu menguji ketabahan dan kedewasaan Bonek Mania untuk tetap menahan rindu dan mengutamakan nyawa.
Terkait tema #Kan93nPersebaya, terkandung makna kangen atau rindu akan semua hal tentang Persebaya. Kangen untuk berkumpul, bernyanyi, dan menari bersama mendukung Persebaya berlaga.
Sekilas Tentang Surabaya
Mengutip wikipedia.org, Persebaya didirikan oleh M. Pamoedji pada 18 Jun 1927. Pada awal berdirinya, Persebaya bernama Soerabajasche Indische Voetbal Bond (SIVB). Pada saat itu di Surabaya juga ada klub bernama Soerabajasche Voetbal Bond (SVB), bonden (klub) ini berdiri pada tahun 1910 dan pemainnya adalah orang-orang Belanda yang ada di Surabaya.
Pada tanggal 19 April 1930, SIVB bersama dengan VIJ Jakarta, BIVB Bandung (sekarang Persib Bandung), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), PSM (PSIM Yogyakarta) turut membidani kelahiran Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta.
Dalam pertemuan tersebut SIVB diwakili oleh M. Pamoedji. Setahun kemudian kompetisi tahunan antarkota atau dikenal kejuaraan nasional perserikatan diselenggarakan. SIVB berhasil masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1938 meski kalah dari VIJ Jakarta. Pemain SIVB hampir semua adalah pribumi dan sebagian keturunan Tionghoa, prestasi melejit dan kembali mencapai final walau dikalahkan oleh Persis Solo.
Pada tahun 1943 SIVB berganti nama menjadi Persibaja (Persatuan Sepak Bola Indonesia Soerabaja). Pada era ini Persibaja diketuai oleh Dr. Soewandi. Kala itu, Persibaja berhasil meraih gelar juara pada tahun 1951 dan 1952. Kemudian pada tahun 1959, nama Persibaja diubah menjadi Persebaya (Persatuan Sepak Bola Surabaya). Pada era perserikatan ini, prestasi Persebaya juga istimewa.
Persebaya adalah salah satu raksasa perserikatan selain PSMS Medan, PSM Makassar, Persib Bandung maupun Persija Jakarta. Persebaya Surabaya pernah mengubah namanya menjadi Persebaya 1927, sempat dibekukan oleh PSSI, disahkan kembali sebagai anggota di Kongres Tahunan PSSI Bandung pada tanggal 8 Januari 2017.
Nah, ayooo, Rek. Sebagai warga Kota Surabaya, pecinta Persebaya, para Bonek dan Bonita, yang tentu cinta banget kepada tim kebanggaan Kota Surabaya, Persebaya. #Kan93nPersebaya, kangen untuk berkumpul, bernyanyi, dan menari bersama mendukung Persebaya berlaga itu sudah pasti. Tetapi semua mesti bersabar sampai pandemi virus corona COVID-19 mereda, bahkan sina. Yuukā¦, semua berdoaā¦.
Salam Satoe Nyali…, Wani!