Pertunjukan PRRRT PRRRT FLAP FLAP yang dipentaskan oleh kelompok teater dari Belanda, Maas Theater en Dans, tidak hanya menyajikan hiburan visual melalui gerakan dan ekspresi, tetapi juga mengandung pesan mendalam tentang kesabaran dan bagaimana menemukan kebahagiaan dalam proses menunggu sesuatu yang mungkin tidak segera datang.
Dalam cerita, dua pengamat burung berhadapan dengan tantangan untuk menemukan burung keberuntungan yang mereka cari, namun alam seolah memberikan ujian kesabaran. Meskipun persiapan telah dilakukan dengan matang, dan lengkap dengan sarana prasarana, namun tidak semua hal dapat dikendalikan sesuai dengan rencana.
Di tengah perjalanan mereka, salah satu adegan kunci adalah ketika tokoh pria dalam pertunjukan menemukan beberapa telur. Telur ini menjadi simbol dari harapan, potensi, dan kemungkinan, sebuah objek yang memerlukan waktu untuk menetas dan mewujud menjadi seekor burung, seperti halnya proses kehidupan yang memerlukan kesabaran.
Pada momen tersebut, ada pesan implisit bahwa meski mereka belum menemukan burung yang dicari, ada suatu harapan baru dalam kias telur tersebut. Telur dalam konteks ini tidak hanya berbicara tentang hasil yang diharapkan, tetapi juga tentang pentingnya menikmati prosesnya.
Tokoh pria dengan telurnya menggambarkan bahwa dalam menunggu, acap kali ada sesuatu yang lebih bernilai daripada hasil akhir, yakni kesempatan untuk belajar, tumbuh, dan menemukan kebahagiaan dalam momen-momen kecil di sepanjang waktu dan perjalanan.
Pertunjukan ini dengan sangat apik mengekspresikan ide bahwa kebahagiaan bukan hanya tentang mencapai tujuan akhir, melainkan juga tentang menemukan kebahagiaan dalam proses menunggu dan beradaptasi dengan situasi yang tidak selalu sesuai dengan apa yang diharapan.
Burung keberuntungan, yang menjadi tujuan utama mereka, seolah mewakili impian atau harapan kita dalam hidup. Namun, kehidupan terkadang menawarkan kita “telur,” sebuah metafora untuk potensi yang harus dijaga, dirawat, dan dinikmati selama proses pencapaiannya.
Interaksi tanpa kata diekspresikan melalui gerakan dan ekspresi tubuh menjadi pengingat bahwa kesabaran tidak selalu harus diungkapkan melalui kata-kata, namun bisa ditunjukkan lewat tindakan. Ketika sang tokoh memegang telur dengan hati-hati, kita dapat merasakan perasaan harap yang dalam dan menikmati menerima proses, bahkan ketika hasilnya pun belum jelas.
Pesan ini diperkuat dengan bagaimana pertunjukan melibatkan penonton. Saat dua bocah kecil diajak ikut serta dalam tarian dan gerakan, ini menggambarkan bahwa kebahagiaan dalam menunggu dapat ditemukan dengan berbagi momen bersama orang lain, menjalin interaksi yang menghibur, dan menikmati waktu yang berjalan, tanpa terburu-buru mengejar hasil akhir.
Secara keseluruhan, PRRRT PRRRT FLAP FLAP menyuguhkan cerita yang apik, meskipun sederhana, namun sarat akan makna filosofis tentang waktu, kesabaran, dan kebahagiaan yang bisa ditemukan dalam perjalanan menuju impian atau harapan kita.
Pertunjukan ini bukan hanya menjadi pengingat tentang pentingnya mempersiapkan diri mewujudkan impian masa depan, namun juga bagaimana kita harus belajar merangkul ketidakpastian dan menikmati setiap langkah yang kita tempuh di sepanjang jalan.
PRRRT PRRRT FLAP FLAP perform di Surabaya tanggal 7-8 Oktober diselenggarakan oleh Amadeus Enterprise kerja sama dengan Erasmus Huis Jakarta dan UK Petra Surabaya. Sebelumnya, lakon tersebut telah dipentaskan di Erasmus Huis Jakarta pada 3-4 Oktober 2024. Selanjutnya, pertunjukan akan dibawa ke ISI Padang Panjang, Sumatra Barat, pada 12 Oktober 2024, untuk memperluas jangkauan audiens di Indonesia. (@alisson.id).
Biarkan Foto Bicara
“PRRRT PRRRT FLAP FLAP, Menanti Burung Keberuntungan: Kisah tentang Harapan, Proses, dan Kesabaran”