Meneladani Kebiasaan Rasulullah SAW Sebelum dan Sesudah Berbuka Puasa

Meneladani Kebiasaan Rasulullah SAW Sebelum dan Sesudah Berbuka Puasa
Share this :

“Meneladani Kebiasaan Rasulullah SAW Sebelum dan Sesudah Berbuka Puasa” adalah tema yang diusung dalam rangka Kajian Islam saat Ngabuburit oleh Masjid Annur Graha, Perumahan Graha Gunung Anyar 45 Surabaya, ketika menapaki hari keempat puasa Ramadan 1444 Hijriyah, Minggu (26/3/2023) pukul 16.30 hingga 17.30.

Kajian Islam menghadirkan Ustadz Zununil Masri, dan dihadiri oleh segenap warga muslim kompleks Perumahan Graha Gunung Anyar Surabaya, maupun sebagian dari warga di luar kompleks. Kegiatan di-support oleh Takmir Masjid Annur Graha dan M.T. Uwais Al Qarni.

Ustadz Zununil Masri dalam ceramahnya menyampaikan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah suri teladan bagi setiap muslim. Hal itu, sebagaimana telah disampaikan Allah SWT dalam Al Qur’an Surat Al-Ahzab ayat ke-21 yang artinya, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”

Meneladani Kebiasaan Rasulullah SAW Sebelum dan Sesudah Berbuka Puasa
Suasana jamaah mengambil ta’jil untuk berbuka puasa (Foto : alisson.id)

Lebih lanjut Ustadz Zununil Masri menjelaskan bahwa mengikuti kebiasaan Rasulullah adalah bukti kecintaan kita kepada beliau. Setiap perkataan, perbuatan, dan tindak tanduk Rasulullah adalah teladan yang baik bagi kita. Dalam ayat tersebut terkandung suatu kewajiban bagi kita untuk meneladani Rasulullah. Lebih-lebih sebagai hamba beriman, selain meneladani Rasulullah diwajibkan selalu mengharapkan rahmat Allah SWT dengan selalu berzikir kepada-NYA.

Rasulullah menyampaikan dalam sebuah hadist, lanjut Ustadz Zununil Masri, yang dimaknakan secara bebas bahwa setiap orang yang beriman adalah saudara Rasulullah, bukan sahabatnya. Dikatakan sebagai saudaranya lantaran mereka beriman dan selalu mengikuti setiap sunnah Rasulullah, namum mereka belum pernah berjumpa dengannya. Sedangkan sahabat adalah mereka yang hidup semasa dan berjuma dengan Rasulullah.

Meneladani Kebiasaan Rasulullah SAW Sebelum dan Sesudah Berbuka Puasa
Suasana jamaah mengambil ta’jil untuk berbuka puasa (Foto : alisson.id)

Delapan hal yang disampaikan Ustadz Zununil Masri dalam ceramahnya terkait meneladani Rasulullah SAW saat sebelum dan sesudah berbuka puasa, di antaranya :

Berdoa

Sebelum berbuka hendaknya berdoa lebih dulu. Rasulullah SAW saja sudah dijamin masuk surga oleh Allah SWT, namun beliau masih tetap berdoa. Tiga doa yang tidah ditolak oleh Allah SWT, yaitu doa orangtua kepada anak, doa orang berpuasa, dan doa orang yang sedang dalam perjalanan. Karenanya, setiap doa pasti bermanfaat dan setiap doa juga pasti akan diberi yang terbaik oleh Allah. Jadi jangan putus untuk terus memohon dan berdoa kepada Allah Ta’ala.

Perbanyak Berzikir

Sebagaimana disebutkan Al Qur’an Surat Al Ahzab 41, “Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya.” Dengan berzikir, hati akan terasa lebih tenang dan damai. Hal ini merupakan jaminan oleh Allah SWT seperti yang tertuang dalam Surat Ar Ra’d ayat 28: “Ingatlah dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang.”

Perbanyak Baca Al Qur’an

Amalan sunnah sebelum berbuka puasa perbanyak baca Al Qur’an. Membaca Al Qur’an setiap hari akan menjadikan hidup lebih berkah dan dimudahkan segala urusan. Keutamaan membaca Al Qur’an bahkan disebutkan secara rinci, salah satunya melalui hadist dari riwayat Abdullah Ibnu Mas‘ud yang menjelaskan, setiap satu huruf yang dibaca akan diberi balasan satu kebaikan.

Rasulullah SAW. bersabda: “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al Qur’an) maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf.” (HR At-Tirmidzi).

Memberi Makan Orang yang Berpuasa

Memberi makan orang yang berpuasa, pahalanya seperti orang yang berpuasa. Rasulullah SAW bersabda yang artinya “Barang siapa yang memberi makan orang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun.” (HR. Ahmad).

Meneladani Kebiasaan Rasulullah SAW Sebelum dan Sesudah Berbuka Puasa
Suasana jamaah mengambil ta’jil untuk berbuka puasa (Foto : Wahyu D.)

Mendoakan Orang yang Telah Memberi Makan dan Minum

Mendoakan orang yang telah memberi makanan dan minum sebagi bentuk syukur kepada Allah, dan terima kasih kepada orang yang memberi dengan sebagian rezekinya. “Ya, Allah. Berikan ganti orang memberi makan, berikan ganti orang yang memberi minum.”
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak dikatakan bersyukur pada Allah bagi siapa yang tidak tahu berterima kasih pada manusia.” (HR. Abu Daud no. 4811 dan Tirmidzi no. 1954).

Membaca Basmallah

Membaca Bismillah. “Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”. (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858. At Tirmidzi mengatakan hadits tersebut hasan shahih, dan Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits tersebut shahih).

Menyegerakan Berbuka Puasa

Ketika azan telah dikumandankan, maka segerakan berbuka puasa. Makanan terbaik adalah kurma. Dalam riwayat Abu Daud dan Tirmidzi, Rasulullah SAW berpesan untuk berbuka dengan kurma. Namun, jika tidak mendapatkannya dapat berbuka dengan air.

Sebagaimana diriwayatkan dalam hadist, “Apabila salah seorang di antara kalian berbuka, hendaklah berbuka dengan kurma, karena dia adalah berkah, apabila tidak mendapatkan kurma maka berbukalah dengan air karena dia adalah bersih.” (HR. Tirmidzi dan Abu Daud).

Berdoa setelah Berbuka Puasa

Bacaan doa setelah berbuka puasa yang shahih tersebut temaktub dalam Kitab Sunan Abu Dawud yang turut dinukil Imam an Nawawi dalam Kitab Al Adzkar, “Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.”
Artinya: “Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah.” (HR Abu Dawud).

Meneladani Kebiasaan Rasulullah SAW Sebelum dan Sesudah Berbuka Puasa
Suasana berbuka puasa di depan Masjid Annur Graha (Foto : Wahyu D.)

Featured Image by : Wahyu D.

You may also like

8 thoughts on “Meneladani Kebiasaan Rasulullah SAW Sebelum dan Sesudah Berbuka Puasa”

    1. Mas Santoso Abetnego,
      Tujuan puasa dalam Islam yang pertama sesuai dengan Al-Quran adalah untuk bertakwa kepada Allah SWT. Tidak hanya dengan menahan lapar dan haus, ketakwaan tersebut dapat diperoleh ketika seorang muslim berniat sungguh-sungguh untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT.
      Selamat berpuasa, sehat selalu bersama keluarga.
      matur nuwun.

  1. Keren sekali pak Ali, di Masjid Baiturrohiem depan rumah ku malah melaksanakan Romadhon tanpa sampah, minum paksi gelas dan makan pakai piring yang bisa dipakai berulang kali.

Leave a Reply to Ali Muchson Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *