PSL (Pernak-Pernik Surabaya Lama) ‘Blusukan’ di Gedung Radar Surabaya, Kota Lama Kembang Jepun Surabaya

Gedung Radar, Kota Lama Kembang Jepun Surabaya
Share this :

Blusukan atau dengan bahasa yang lazim yakni kunjungan ke sebuah gedung tua di kota lama akan memberikan sensasi tersendiri bagi seseorang maupun bagi anggota komunitas yang memiliki ketertarikan hal itu. Blusukan ke gedung tua seperti Gedung Radar Jalan Kembang Jepun 167 Surabaya ini dapat mempelajari sejarah yang terkait dengan asal muasal gedung tersebut.

Gedung tua yang bernilai sejarah dapat menjadi sumber pengetahuan dan penelitian yang berharga. Gedung tersebut memberikan kesempatan bagi para peneliti, sejarawan, dan mahasiswa untuk mempelajari dan menggali lebih dalam tentang sejarah, arsitektur, dan budaya yang terkait dengan keberadaan gedung. Pun bagi masyarakat, mereka bisa mempelajari sejarah dan budaya kotanya.

Berangkat dari hal tersebut beberapa anggota PSL (Pernak-Pernik Surabaya Lama) menyempatkan berkunjung di Gedung Radar Jalan Kembang Jepun 167 Surabaya, di antaranya Sylvi Mutiara, Stefanus Nuradhi, Agris Rizki, dan Ali Muchson, Kamis (30/11/2023) sore. Komunitas ini dikenal pula sebagai Pecinta Blusukan Edan, tak sebatas mencintai Surabaya dengan literatur dan pernak-perniknya, namun juga di luar kota.

Dalam blusukan di Gedung Radar, anggota PSL diterima di Ruang Redaksi oleh segenap jajaran redaktur, sedangkan saat berkeliling ke beberapa bagian gedung ditemani oleh Lambertus Hurek. Menurutnya, gedung berlantai dua di Jalan Kembang Jepun (Handelstraat) Nomor 167 dibangun pada tahun 1880-an, sebagai kantor De Unie Bank voor Nederland en Kolonien.

Keberadaan beberapa brankas di dalam bangunan yang masih ada hingga saat ini menjadi bukti kuat bahwa De Unie Bank voor Nederland en Kolonien memang pernah berkantor di sini. De Unie Bank voor Nederland en Kolonien sendiri didirikan pada 18 April 1914 berkantor pusat di Amsterdam, tambahnya.

Bagian dalam gedung didesain sangat cantik, antara lantai satu dan dua dihubungkan dengan sebuah tangga yang artistik. Beberapa bagian plafon terbuat dari kaca patri sehingga menambah kesan mewah gedung ini. Tampaknya arsitektur bangunan ini memiliki gaya modern yang berkembang saat itu.

Dilansir dari tourism.surabaya.go.id/destination, pada awalnya, gedung sebuah bank yang dahulu bernama De Unie Bank Voor Nederland en Kolonien, gedung tersebut digunakan hingga tahun 1926. Kemudian pada tanggal 1 Juli 1947 gedung ini kemudian digunakan sebagai kantor media cetak The Java Post yang didirikan pengusaha Tionghoa The Cung Sen alias Suseno Tejo.

Namun, pada 1 April 1982, The Java Post diakuisisi oleh PT. Grafiti Pers dan berganti nama menjadi Jawa Pos. Setelah kantor Jawa Pos pindah pada tahun 1988, gedung ini kemudian sempat ditempati oleh harian Memorandum, dan menjadi kantor harian Radar Surabaya (Jawa Pos Group) sejak 1 Desember 2015 hingga saat ini.

Dengan melakukan blusukan di gedung tua seperti Gedung Radar, selain mengapresiasi juga upaya menghormati warisan sejarah, identitas lokal, sebagai sarana pendidikan dan penelitian, serta meningkatkan pariwisata dan ekonomi lokal. Oleh karena itu, penting bagi pemilik kebijakan di kota ini untuk merawat dan menjaga gedung-gedung tua agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Sebagian Foto Ruang Dalam
Gedung Radar Surabaya

Sebagian Foto Ruang Dalam
Gedung Radar Surabaya
Sebagian Foto Ruang Dalam
Gedung Radar Surabaya
Sebagian Foto Ruang Dalam
Gedung Radar Surabaya
Brankas kuno peninggan De Unie Bank Voor Nederland en Kolonien
Sebagian Foto Ruang Dalam
Gedung Radar Surabaya
Sebagian Foto Ruang Dalam
Gedung Radar Surabaya
Sebagian Foto Ruang Dalam
Gedung Radar Surabaya
Sebagian Foto Ruang Dalam
Gedung Radar Surabaya
Sebagian Foto Ruang Dalam
Gedung Radar Surabaya
Sebagian Foto Ruang Dalam
Gedung Radar Surabaya
Sebagian Foto Ruang Dalam
Gedung Radar Surabaya
Sebagian Foto Ruang Dalam
Gedung Radar Surabaya
Sebagian Foto Ruang Dalam
Gedung Radar Surabaya
Sebagian Foto Ruang Dalam
Gedung Radar Surabaya
Pintu belakang Gedung Radar Surabaya, Jalan Kali Malang Surabaya

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *