Pernak-Pernik Surabaya Lama (PSL)
Turut Memandu Acara Oud Soerabaia Historical Walk
Sebagai bagian dari komitmen Universitas Ciputra dalam menciptakan world-class entrepreneurs, mahasiswa Semester II dari Department of Architecture and Fashion Design and Business mengikuti program bertajuk “Oud Soerabaia Historical Walk” di kawasan Kota Lama Surabaya. Kegiatan ini diikuti sekitar 100 mahasiswa berjas almamater warna merah hati, Sabtu (8/3/2025).
Tak sekadar jalan-jalan di Surabaya yang cuacanya saat ini cenderung ekstrem – panas dan hujan kadang datang tiba-tiba, namun kegiatan tersebut untuk mendulang pengalaman mendalam dalam rangka memahami warisan sejarah, arsitektur, ornamen, dan budaya yang dapat menjadi inspirasi bagi inovasi di bidang arsitektur, mode, dan bisnis kreatif.
Surabaya sebagai kota pelabuhan memiliki sejarah panjang yang terekam dalam bangunan-bangunan tua dan kawasan bersejarahnya, seperti Jembatan Merah, Gedung Internatio, hingga Pecinan dan Kampung Arab. Melalui historical walk ini, mahasiswa diajak menelusuri jejak kolonial, interaksi budaya, serta evolusi desain arsitektur dan mode yang berkembang dari masa ke masa.
Peserta dibagi menjadi dua rombongan, rombongan mahasiswa arsitektur, dan rombongan mahasiswa fashion. Start pukul 09.00, dimulai dari Monumen A.W.S. Mallaby menuju dua obyek utama historical walk, yakni di Rumah Abu The Jalan Karet 50 Surabaya dan gedung De Javanesche Bank (DJB) Jalan Garuda 1 Surabaya. Melalui rute yang berbeda, akhirnya mereka bertemu di gedung DJB pukul 12.45 WIB untuk mengikuti sesi berikutnya.
Sebenarnya tak hanya dua obyek saja, selama menempuh rute perjalanan susur kawasan Kota Lama Surabaya, mahasiswa juga sempat lewat dan blusukan di beberapa tempat bersejarah seperti Pabrik Sirup Siropen, Gedung Singa, rumah Abu Keluarga Han, Kelenteng Hok An Kiong, Rumah Perkumpulan Hwie Tiauw Ka Surabaya, dan Kokoon Hotel.
Di lantai dua De Javasche Bank (DJB) Surabaya, atau bisa diintip di akun instagram @de_javaschebank_surabaya, selain bermain game seputar uang, mahasiswa mendapatkan insight keren soal “Cinta, Bangga, Paham Rupiah” dari narasumber Bank Indonesia (BI). Kepada mahasiswa ia menjelaskan bahwa sejak 4 Maret 2025 DJB Surabaya resmi menjadi Education Center Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur.
“Kunjungan kali ini makin asyik bareng teman-teman mahasiswa dari Universitas Ciputra prodi Arsitektur dan Fashion Design. Selain tour sejarah yang seru, sobat juga dapat insight keren soal ‘Cinta, Bangga, Paham Rupiah’. Belajar sejarah, eksplor arsitektur, dan makin paham Rupiah. Komplit banget!,” tutur narasumber dari Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur.
Laurensia Maureen Nuradhi, S.T., M.M., G.P., koordinator “Oud Soerabaia Historical Walk”, menuturkan bahwa kegiatan ini menanamkan kesadaran bagi mahasiswa akan pentingnya desainer dan arsitek mengetahui bahwa pengaruh global ke sebuah desain lokal itu pasti ada. Hal ini tidak bisa dihindari, tetapi bila digunakan dengan bijak, bisa memperkaya wawasan mahasiswa.
“Di samping itu, kegiatan ini agar para mahasiswa mendapatkan data visual, dan data sejarah dari perpaduan global dan lokal, digunakan sebagai data untuk tugas berikutnya, mendesain dengan menggunakan “historical presedence”, tutur perempuan yang pernah menyabet sebagai Best Lecture in Teaching – Learning Innovation dari dari kampus ia mengajar, Universita Ciputra Surabaya.
Selain dipandu oleh para dosen dari Department of Architecture and Fashion Design and Business, pun turut memandu mahasiswa yakni dari komunitas Pernak-Pernik Surabaya Lama (PSL) yang dikoordinasi oleh Chrisyandi Tri Kartika, Ketua PSL. Ia melibatkan anggota PSL di antaranya Stefanus Nuradhi, Sylvi Mutiara, Hongky Zein, Agris Rizki Nur Fitriansyah, Sakuntala Verlita, Devi Anggia, dan Ali Muchson.
Chrisyandi Tri Kartika, menjelaskan bahwa PSL adalah komunitas tempat berkumpulnya orang-orang yang bukan saja mencintai Surabaya dengan literatur dan pernak-pernik bangunan bersejarah peninggalan kolonial Belanda, namun juga sebagai tempat berkumpulnya orang-orang pecinta #BlusukanEdan. Blusukan sambil ‘pepotoan’ demi turut mengabadikan bangunan cagar budaya.
“Tagline #BlusukanEdan, yaitu melihat dari dekat untuk menawarkan pengalaman baru bagi anggota maupun pemerhati bangunan peninggalan kolonial Belanda, khususnya di Zona Eropa. Saat itu, kawasan ini tak hanya sebagai pusat kota, pun sebagai pelabuhan, industri, dan perdagangan yang dihuni berbagai etnik. Tentu cocok bagi para mahasiswa prodi tersebut,” pungkas pria berprofesi sebagai Pustakawan Universitas Ciputra Surabaya.
Biarkan Foto Bicara
Universitas Ciputra Surabaya: “Oud Soerabaia Historical Walk”
