Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 di Hotel Yamato kepada Siswa SMP SAIM Surabaya

  • EDUKASI
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Share this :

Dalam rangka memperingati “Insiden Bendera” di Hotel Yamato, kini Hotel Majapahit Surabaya, yang terjadi 79 tahun silam, tepatnya terjadi seperti angka di kalender hari ini, yakni pada 19 September, namun tahunnya 1945. Roode Brug Soerabaia mengenalkan peristiwa tersebut kepada siswa SMP SAIM Surabaya, di Kampus B Jalan Keputih Tegal 54 Surabaya, Kamis (19/9/2024) siang.

Kegiatan diikuti oleh seluruh siswa dari jenjang Kelas VII hingga Kleas IX. Hadir sebagai narasumber, Ady Setyawan, founder Roode Brug Soerabaia sekaligus periset National Geographic dan penulis sejarah; Satrio Sudarso, Ketua Roode Brug Soerabaia sekaligus kreator drama triatrikal; Hari Sasongko, anggota; dan Tri Edi Marga, anggota sekaligus pelukis.

Surabaya, adalah menjadi salah satu simbol perjuangan rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dari penjajahan Belanda. Peristiwa ini merupakan reaksi spontan terhadap provokasi yang dilakukan oleh pihak Belanda, yang berusaha menunjukkan kembali kekuasaan mereka pasca-Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

“Insiden Bendera” di Hotel Yamato ini menandai semangat perlawanan rakyat Indonesia, khususnya di Surabaya, terhadap upaya kembalinya kekuasaan kolonial Belanda. Peristiwa ini juga memicu bentrokan yang lebih besar antara rakyat Surabaya dan pasukan Sekutu pimpinan Inggris, yang akhirnya memuncak pada Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.

Satrio Sudarso, Ketua Roode Brug Soerabaia, menuturkan bahwa peristiwa “Insiden Bendera” di Hotel Yamato pada 19 September 1945 perlu dikenalkan kepada siswa karena peristiwa ini mengandung nilai-nilai penting yang relevan dengan pembentukan karakter generasi muda, terutama dalam konteks kebangsaan dan perjuangan.

“Insiden Bendera” di Hotel Yamato, simbol perlawanan terhadap penjajahan dan upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Mengenalkan peristiwa ini kepada siswa dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme, sehingga siswa memahami pentingnya menjaga kedaulatan bangsa yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan,” tuturnya usai kegiatan.

Insiden tersebut, lanjutnya, merupakan contoh nyata dari keberanian dan pengorbanan para pemuda Surabaya melawan ketidakadilan. Siswa dapat belajar bahwa mempertahankan prinsip, hak, dan kemerdekaan membutuhkan keberanian dan pengorbanan. Nilai ini sangat penting ditanamkan pada generasi muda agar memiliki mental tangguh dalam menghadapi tantangan hidup.

“Kemerdekaan dinikmati saat ini tidak didapat dengan mudah, melainkan melalui perjuangan panjang dan pengorbanan besar. Pemahaman ini bisa memotivasi siswa untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai perjuangan dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam menghadapi berbagai tantangan global.,” pungkas salah satu dosen di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Pada kesempatan paparan pertama, Ady Setyawan bercerita seputar kekalahan Jepang pada Perang Dunia II, dan masuknya pasuka Sekutu di Surabaya yang memicu perlawan dari pemuda dan rakyat Surabaya. Berikutnya, Satrio Sudarso memaparkan seputar terjadi peristiwa “Insiden Bendera” di Hotel Yamato. Hari Sasongko menjelaskan sejarah Rumah Sakit Simpang dan kuburan massal, kini menjadi Delta Plaza Surabaya.

Sedangkan Tri Edi Marga demo melukis di papan tulis yang menggambarkan rentetan kekalahan Jepang pada Perang Dunia II, pengibaran bendera Belanda di Hotel Yamato, pasukan Sekutu datang hingga pecah perang 10 November 1945. Turut hadir pula Silvi Mutiara, penasehat Roode Brug Soerabaia, dan Alam C. Mukti, sebagai Lasykar Wanita Indonesia atau Laswi.

Pada kesempatan yang sama, Ustadzah Vivi, salah satu guru pendamping SMP SAIM, menyatakan senang bisa mengikuti kegiatan bersama Roode Brug Soerabaia untuk belajar sejarah, terutama sejarah Kota Surabaya, yang diikuti siswa kelas VII hingga Kelas IX. Cerita-cerita menarik dan luar biasa sehingga siswa antusias sekali dalam mendengarkan, dan menjawab pertanyaan, serta merespons cerita-cerita yang disampaikan.

“Semoga kegiatan bersama Roode Brug Soerabaia ini bisa terjalin terus sehingga anak-anak dapat memperoleh banyak wawasan dan mencintai sejarah, terutama sejarah Kota Surabaya,” pungkas Ustadzah Vivi.

Ditemui usai kegiatan, Rania, siswa Kelas IX-A, menyatakan kebanggannya sebagai generasi muda yang lahir dan tinggal di Surabaya, kota yang menjadi simbol keberanian dan pengorbanan dalam mempertahankan kemerdekaan, yang seharusnya menjadi inspirasi bagi siswa untuk belajar lebih dalam tentang semangat persatuan dan nasionalisme.

“Dengan mengenal peristiwa “Insiden Bendera”, bisa memotivasi saya untuk lebih terlibat dalam upaya turut melestarikan warisan kota dan mengapresiasi pentingnya monumen sejarah, seperti Hotel Majapahit, Monumen Tugu Pahlawan, Jembatan Merah, dan lain-lain yang kini menjadi saksi bisu perjuangan para pahlawan,” ujarnya.

Sementara Wildan, Kelas II, mengatakan bahwa sebagai generasi muda Surabaya, menyadari betapa pentingnya menghargai jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Insiden tersebut adalah simbol keberanian dan perlawanan rakyat Surabaya yang tak kenal takut dalam mempertahankan kedaulatan negara.

“Menghargai pengorbanan para pahlawan dan menyebarkan semangat pantang menyerah adalah contoh yang perlu diteladani oleh generasi muda sekarang. Semangat itu penting untuk ditanamkan agar generasi muda tidak melupakan sejarah kotanya dan menghargai warisan perjuangan bangsa,” kata Wildan. (@muchson_ali)

Biarkan Foto Bicara
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya

Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya
Roode Brug Soerabaia Kenalkan “Insiden Bendera” 19 September 1945 Di Hotel Yamato Kepada Siswa SMP SAIM Surabaya

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *