Subterranean Street Society Angkat Isu-Isu Sosial Melalui Musik Rock

Konser Subterranean Street Society Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Share this :

Only Your Sins Know
By Subterranean Street Society

The bells are ringing in
It’s time for the confession booth again
For the past beneath your skin
Is deadly aching, oh man its deadly aching

Hells heavy metal grin
Overloads the beauty of your hymn
I can only open up the
And ask you to consider

It doesn’t matter what words you say
There’ll be no way that leads you straight to heaven
……………………………………………..

Demikian penggalan lirik lagu Only Your Sins Know. Anda mungkin mengenali suara mereka dari serial Netflix Ragnarok, yang memuat single Only Your Sins Know, atau Anda mungkin pernah melihatnya secara langsung band Subterranean Street Society, band rock alternatif Denmark-Belanda. Mereka yakni Louis Puggaard-Müller, Ivo Johan Schot, dan Joost Koevoets.

Bila dikatakan awam menikmati musik genre rock itu iya. Namun, di sela-sela liputan konser Subterranean Street Society atas undangan dari Amadeus Enterprise Management itu saya turut hanyut menikmati, dan turut berjingkrak-jingkrak juga sesekali. Semula saya membayangkan, saya akan berada di tengah-tengah hentakan musik cadas, ternyata tidak. Ritme, beat, dan temponya ternyata enak dinikmati.

Saya penasaran dengan kisah apa yang melatarbelakangi terciptanya lirik lagu Only Your Sins Know, salah satu lagu yang dimainkan dalam tur konser di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Jl. Dinoyo 42-44 Surabaya. Melalui penerjemah Mbak Inneke, dari kru Amadeus Enterprise, saya mewancarai Louis Puggaard-Müller (Vokalis & Gitaris) di ruang ganti usai konser berlangsung, Rabu (7/8/2024) malam.

Louis Puggaard-Müller menceritakan bahwa lirik tersebut diilhami dari seseorang yang kecanduan alkohol, yang menjadikan jalan gelap dan berbahaya bagi hidupnya. Lantas kesadaran diri menjadi landasan utama untuk memulai proses pemulihan. Seseorang yang terjebak kecanduan harus mengenali bahwa ia memiliki masalah dan merasakan dampak negatif dari kebiasaan tersebut, baik terhadap kesehatan fisik, mental, dan hubungan sosial.

Tanpa adanya kesadaran diri sendiri, tantangan untuk berhenti akan semakin berat, dan ia akan terus terjebak dalam siklus yang merusak. Jika seseorang bertekad untuk berubah, mereka dapat mencari dukungan dari orang-orang terkasih, profesional kesehatan, atau kelompok pemulihan, yang akan membantu mereka menjalani perjalanan menuju kesembuhan, tambahnya.

“Namun, jika kesadaran itu tidak muncul, harga yang harus ia bayar sangat mahal. Dampak buruk dari kecanduan dapat muncul dalam bentuk penyakit berkepanjangan, kerusakan hubungan, kehilangan pekerjaan, kematian, dan bahkan dosa. Pilihan untuk berhenti bukan hanya tentang mengatasi ketergantungan, namun juga tentang meraih kembali kendali atas hidup dan masa depannya,” pungkas Louis Puggaard-Müller .

Tur Konser di Indonesia

Untuk pertama kalinya pemusik Trio Belanda-Denmark Subterranean Street Society tampil di Indonesia atas undangan dari Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis Jakarta. Konser mereka di Surabaya atas kerja sama Amadeus Enterprise – Local organizer for Erasmus Huis Jakarta dengan didukung oleh Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Jl. Dinoyo 42-44 Surabaya, Rabu (7/8/2024) malam.

Dengan membawakan semangat yang penuh energi sembari menyuarakan isu sosial melalui musik, konser Subterranean Street Society , sebelum tampil di Surabaya, diawali dengan tampil konser di Erasmus Huis Jakarta pada Sabtu (3/8/2024). Setelah tampil di Surabaya, perjalanan tur konser akan berlanjut tampil di Samosir Music International Festival pada Sabtu (10/8/2024) mendatang.

Personil band Subterranean Street Society terdiri atas Louis Puggaard-Müller pada vokal dan gitar; Ivo Johan Schot pada bass, gitar dan vokal; serta Joost Koevoets pada drum, synth, dan vokal. Selain konser, juga mengadakan lokakarya bagi musisi lokal untuk berbagi pengalaman dan wawasan tentang industri musik. Lokakarya di Surabaya pada 6 Agustus dan di Samosir pada 9 Agustus.

Subterranean Street Society ini dikenal karena perpaduan musik alternatif, grunge, dan folk yang khas. Lagu mereka, Only Your Sins Know, masuk ke serial Netflix “Ragnarok”, dan mereka telah tampil di berbagai panggung di Eropa. Album terbaru mereka “Bleep” menandai perubahan musik mereka dari melankolis menjadi gaya musik yang lebih konfrontatif dalam merespons dan angkat isu-isu sosial.

“Kami sangat bersemangat untuk membawa musik kami ke Indonesia. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi kami, mendapatkan kesempatan untuk membagikan pesan kami kepada audiens baru. Kami tidak sabar untuk merasakan budaya Indonesia dan bertemu dengan musisi lokal.” kata Ivo Johan Schot.

Direktur Erasmus Huis, Nicolaas de Regt, menuturkan bahwa musik mereka merupakan ekspresi dari keprihatinan atas isu-isu kontemporer, dan upaya mereka dalam mengatasi permasalahan sosial melalui karya seni. Hal ini sejalan dengan misi Erasmus Huis untuk mendorong terciptanya dialog dan pemahaman.

“Kami yakin penampilan dan lokakarya mereka akan menginspirasi penonton Indonesia dan membuka kesempatan untuk pertukaran budaya antara kedua negara,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Patrisna May Widuri, founder Amadeus Enterprise, mengatakan bahwa Subterranean Street Society (@subterraneanstreetsociety) memadukan musik alternatif, grunge, dan folk untuk menghadirkan raw rock dengan sentuhan puitis. Trio asal Belanda-Denmark ini dikenal luas karena penampilan live mereka yang penuh energi, namun enak untuk dinikmati.

Pertukaran budaya melalui musik menurutnya, memungkinkan orang dari berbagai latar belakang untuk saling memahami dan menghargai tradisi serta nilai-nilai budaya masing-masing. Musik sering kali mencerminkan sejarah, cerita, dan emosi yang mendalam dari suatu budaya, sehingga dapat menjadi jembatan untuk membangun hubungan antarbudaya.

“Dengan menghadirkan pemusik dari berbagai negara, kita dapat merayakan keragaman budaya yang ada di dunia. Hal ini membantu untuk menunjukkan bahwa meskipun kita berasal dari latar belakang yang berbeda, kita memiliki kesamaan dalam hal kreativitas dan ekspresi seni,” Tambah Patrisna May Widuri.

Di samping itu, melalui lokakarya pertukaran budaya acapkali memicu inovasi dalam seni dan musik. Pemusik dapat terinspirasi oleh gaya, alat musik, dan teknik dari budaya lain, yang pada gilirannya dapat menghasilkan karya baru yang unik dan menarik. Juga dapat membuka peluang berkolaborasi antarpemusik dari berbagai negara. Tak hanya memperkaya karya, namun juga menciptakan hubungan profesional yang dapat berlanjut di masa depan, pungkasnya.

Tangkapan Mata Lensa
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Konser Subterranean Street Society
Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Louis Puggaard-Müller
Bersama Louis Puggaard-Müller (vokalis & gitaris) usai wawancara di ruang ganti artis

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *