Roode Brug Soerabaia kedatangan dua orang tamu dari Fisipol UGM – Prodi : Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik, Bidang Keilmuan : Manajemen dan Kebijakan Publik, untuk mengadakan penelitian terkait dengan partisipasi dalam pengelolaan pusaka dan cagar budaya. Pertemuan diadakan di Jalan Dharmahusada III/3 Surabaya, Jawa Timur, Jumat (4/8/2023) petang.
Kedua tamu tersebut, yakni Ario Wicaksono, Ph.D., Ketua Peneliti, dan Khusnul Prasetyo, S.AP., Anggota Mahasiswa. Sedangkan dari Roode Brug Soerabaia turut menyambut sekaligus wawancara, yaitu Ady Setyawan, pendiri Roode Brug Soerabaia; Satrio Sudarso, Ketua, Sylvi Mutiara dan Wahyu D., anggota.
Ario Wicaksono, Ketua Peneliti, menuturkan bahwa latar belakang penelitian yakni adanya isu pengelolaan pusaka dan cagar budaya, terutama di daerah perkotaan, selama ini dianggap hanya menjadi minat terbatas dari sejumlah kecil ilmuwan bidang disiplin tertentu dan beberapa tokoh pemerhati. Sedangkan di tingkat aktor pemerintah, kesadaran masih dalam tahap dini, meski sudah ada beberapa inisiatif serius terkait revitalisasi kawasan kota tua.
Di sisi lain, lanjutnya, kemunculan berbagai komunitas awam pecinta pusaka khususnya warisan cagar budaya kota tua (urban heritage) yang dapat ditemukan di berbagai platform media sosial seolah membawa angin segar dalam upaya peningkatan kesadaran dan partisipasi publik terhadap pelestarian pusaka dan cagar budaya perkotaan.
“Berangkat dari latar belakang tersebut, kami ingin memdapatkan gambaran berkaitan dengan bagaimana peran serta komunitas Roode Brug Soerabaia dalam peningkatan kesadaran dan partisipasi publik terhadap pelestarian pusaka dan cagar budaya perkotaan,” tutur Ario Wicaksono.
Sementara itu, Ady Setyawan, pendiri Roode Brug Soerabaia, menjelaskan bahwa kegiatan dan hobby kesejarahan mulai marak diberbagai kota di Indonesia. Semakin banyak orang peduli kepada sejarah bangsa kita yang kemudian dituangkan dalam berbagai kegiatan yang saling membangun.
Roode Brug Soerabaia, lanjutnya, merupakan salah satu wadah bagi pecinta & penikmat sejarah, sejarawan otodidak, kolektor benda-benda antik/replika, kolektor buku/film sejarah, pemerhati sejarah, blogger sejarah, penikmat uniform/gear militer zaman dulu (jadul), komunitas living history, para penggemar kendaraan antik dan sebagainya.
Melalui wadah komunitas ini, kami fasilitasi bagi mereka yang ingin bertukar pengetahuan, informasi, dan koleksi terutama mengenai sejarah,” lanjutnya.
Sejak awal aktifnya pada 1 November 2010, Roode Brug Soerabaia memiliki banyak kegiatan nyata. Hal ini bertujuan sebisa mungkin segala pengetahuan kesejarahan yang ada dibagikan kepada seluas-luasnya masyarakat melalui berbagai kegiatan secara langsung maupun tidak langsung untuk memberikan edukasi kesejarahan dan kebangsaan, tambah Ady Setyawan.
Roode Brug Soerabaia membawa visi dan misi untuk mempertahankan eksistensi predikat Surabaya sebagai Kota Pahlawan. Menurutnya, dalam mencapai tujuan ini, Roode Brug Soerabaia juga aktif melakukan kegiatan-kegiatan nyata di lapangan yang didukung oleh komunitas-komunitas ataupun individu-individu yang memiliki kepedulian tinggi terhadap sejarah Kota Surabaya.
“Adapun kegiatan rutinnya, seperti wisata kejuangan dan kebangsaan, reka ulang sejarah perjuangan, penelitian, interview, dan pengumpulan data dari berbagai stake holder dalam lingkungan sejarah, bakti sosial, bekerja sama dengan pemerintah kota, TNI dan Polri dalam mengangkat kembali agenda-agenda sejarah,” jelasnya.
Di samping itu, tambahnya, Roode Brug Soerabaia juga menyediakan barang-barang souvenir bertema perjuangan dan Surabaya yang tersedia di Museum Tugu Pahlawan.
Kami mengundang sahabat semua untuk berkegiatan bersama, bermain, belajar, bersahabat & berpetualang menyelusuri sejarah masa lalu dengan penyajian yang menyenangkan. Sehingga kemudian kita bisa memetik hikmah sebanyak-banyaknya untuk turut melestarikan semangat Kota Pahlawan, pungkas penulis enam buku tentang Pertempuran Surabaya.
Usai menerima tamu peneliti dari Fisipol UGM – Prodi : Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik, Bidang Keilmuan : Manajemen dan Kebijakan Publik, Roode Brug Soerabaia mengadakan pertemuan rutin untuk membahas evaluasi kegiatan yang telah dilakukan, dan membuat persiapan kegiatan terkait even agenda kesejarahan Surabaya, khususnya bulan Agustus dan September 2023.