Idul Fitri memiliki makna yang berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai dari kewajiban berpuasa itu sendiri yaitu manusia yang bertaqwa. Kehadirannya adalah merupakan sebagai puncak dari pelaksanaan ibadah puasa.
Dengan rasa suka cita dan senang karena kita menyambut hari kemenangan. Namun kita pun mesti sedih lantaran bulan Ramadhan yang penuh berkah, pelajaran, hikmah, faidah, fadhilah, rahmat dan maghfiroh dari Allah SWT telah meninggalkan kita.
Tetapi satu hal yang tidak boleh meninggalkan kita yaitu spirit dan akhlakiyah puasa Ramadan, sehingga 1 Syawal harus menjadi lanjutan Ramadan dengan ibadah serta kesalehan sosial untuk menempuh sebelas bulan berikutnya hingga bertemu Ramadan kembali.
Masih diberikan kesempatan merayakan Idul Fitri, mari kita satukan niat tulus ikhlas dalam sanubari kita, hilangkan rasa benci, rasa dengki, rasa iri hati, rasa dendam, rasa sombong dan rasa bangga dengan apa yang kita miliki hari ini. Mari kita ganti semua itu dengan rasa kasih sayang dan rasa persaudaraan.
Memaknai Idul Fitri hendaknya bersifat positif seperti menjalin silaturrahmi sebagai sarana membebaskan diri dari dosa yang bertautan antar sesama makhluk. Silaturahmi tidak hanya berbentuk pertemuan formal, seperti menyambangi dari rumah ke rumah, saling duduk bercengkerama, saling mengenalkan dan mengikat kerabat, nonformal pun tak mengurangi maknanya.
Apalagi situasi saat ini dengan pandemik Covid-19, diberlakukannya PSBB di beberapa daerah, kita dimohon mematuhi protokol kesehatan agar tidak terpapar virus corona, permohonan maaf dan silaturahmi tidak harus face to face.
Dengan teknologi digital, komunikasi sudah tidak mengenal batas dan waktu sebab kita bisa menggunakan jejaring media sosial seperti lewat sms, up date status, inbox di facebook, whatsapp, tweeter, yahoo messenger, skype, email, instagram, dan line sebagai media komunikasi.
Selamat Idulfitri 1 Syawal 1441 Hijriyah. Taqabbalallahu minna wa minkum. Mohon maaf lahir dan batinā¦.