“Show Your Life with Photography”, Tema Gelaran “Talk Show Photography” Mahasiswa Ilkom Ubhara Surabaya. Begini Keseruannya!

“Show Your Life with Photography”, Tema Gelaran Talk Show Photography Mahasiswa Ilkom Ubhara Surabaya. Begini Keseruannya!
Share this :

Siang itu, Minggu (28/5/2023). Cuaca terik Kota Surabaya cukup terasa membakar kulit meski saya sudah mengenakan kaos berlengan panjang. Kemacetan lalu lintas di beberapa ruas jalan menuju tengah kota menjadikan saya harus bolak-balik melihat jarum jam. Kadang harus zigzag kiri kanan, cari celah untuk memacu motor agar cepat sampai tujuan. Terjebak traffic light, serasa tambah jadi beban.

Sementara, panitia Gana Sddhi Fest dan beberapa mahasiswa sudah menunggu. Untung, lima belas menit, 12.15 WIB, sebelum acara, saya tiba di Café Locker Space, tempat acara Main Event Gana Sddhi Fest, gawe-nya mahasiswa Fisip – Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Bhayangkara Surabaya. Kebelutan saya diminta sebagai pengisi acara Talk Show Photography dengan tema ‘Show Your Life with Photography’.

‘Show Your Life with Photography’, kira-kira jika dibahasaindonesiakan ‘Tunjukkan Hidupmu dengan Fotografi’. Wah, tema ini cukup berasa berat. Lha, saya merasa bukan siapa-siapa dan pengalaman memotret yang masih dangkal, sedangkal beberapa kali di Surabaya dengan endapan lumpur, sampah, dan enceng gondok. Sedangkan audience-nya mahasiswa yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng, serta tentu pintar-pintar.

‘Tunjukkan Hidupmu dengan Fotografi’, dalam artian saya harus memaparkan pengalaman saya sebagai penggemar fotografi. Ada dua pertanyaan dari pembawa acara, M. Luthfi Jawwad S., mahasiswa semester 6, Ilmu Komunikasi dengan konsentrasi kehumasan, yakni (1) Apa peran fotografi di keseharian?, dan (2) Apa point penting bagi fotografer pemula?

OK, lah. Saya coba menjawab pertanyaan tersebut, itu pun berdasarkan pengalaman dan sudut pandang pribadi, serta digali dari berbagai sumber. Jadi, jika ada di antara para audience, atau para mahasiswa belum dan atau tidak puas, silakan googling barangkali akan ditemukan jawaban yang lebih valid.

Peran Fotografi di Keseharian

Peran fotografi di kehidupan sehari-hari adalah sebagai ilmu pengetahuan beserta penerapannya. Fotografi merupakan paduan antara sains dengan teknologi tinggi yaitu membuat gambar menggunakan cahaya kemudian disimpan dan diolah untuk berbagai kebutuhan. Semua penikmat foto tanpa disadari telah memperoleh ilmu pengetahuan berupa wujud visual dengan fotografi.

Ilmu pengetahuan tersebut dapat dipelajari dengan mencari berbagai referensi, baik dari narasumber, perpustakaan maupun di internet, meski tak harus belajar secara formal. Fotografi ini menjadi media penyampai ilmu pengetahuan dan ilmu fotografi itu sendiri. Tanpa disadari, fotografi telah memasuki berbagai lini kehidupan masyarakat yang turut mengikuti perkembangan zaman. Peran fotografi di antaranya sebagai berikut ini.

Menceritakan Sejarah

“Hanya dengan sekejap, fotografi dapat memotret hal untuk diingat sepanjang waktu,” Roland Barthes. Fotografi berperan sebagai media rekam yang dapat menceritakan sejarah dengan mengabadikan momen-momen atau peristiwa yang tidak dapat diulang kembali. Sejarah mengandalkan fotografi dan atau videografi sebagai alat rekam. Hal ini, agar narasi kesejarahan akan terus terjaga keasliannya.

Bahkan, sebagai visual fakta, foto bisa dibuat bahan kajian lebih lanjut untuk mendapatkan narasi penelitian tentang apa yang terjadi pada waktu tertentu. Fotografi juga berperan sebagai bukti sah untuk melihat fakta terhadap sebuah kejadian atau peristiwa masa yang lampau tentang sejarah kehidupan manusia.

Sebagai Ilustrasi

Foto dapat dimanfaatkan sebagai ilustrasi untuk memberi visual literasi yang baik terhadap masyarakat tentang berbagai kepentingan. Selain itu, fotografi sering dijadikan sebagai media untuk mengkampanyekan berbagai macam hal, dari kepentingan sosial, politik, hingga kepedulian terhadap lingkungan, misalnya. Foto bisa dibuat menyesuaikan tema dan dapat berperan penting dalam perubahan sosial.

Misalnya, seseorang yang mengkampanyekan dampat merokok terhadap kesehatan, anti aborsi, narkoba, menjaga lingkungan, tertib berlalu lintas, hidup bersih, dan lain-lain bisa menampilkan foto-foto yang berhubungan dengan isyu tersebut.

Sebagai Media Ekspresi Seni dan Ekspresi Diri

Selain fungsi foto sebagai media visual yang bisa dipercaya kebenarannya, fotografi juga bisa sebagai media berkespresi seni dan dapat dipamerkan kepada masyarakat melalui berbagai platform fotografi atau media sosial dengan berbagai tema. Kegiatan pameran fotografi sebagai media seni ini bertujuan untuk memperkenalkan seni fotografi kepada masyarakat.

Seiring dengan perkembangan teknologi di era digital, pameran fotografi bisa dilakukan melalui media sosial dengan berbagai caption yang menarik. Caption foto berisi penjelasan dan informasi mengenai foto-foto yang dipamerkan. Dengan demikian, fotografi seni bisa diapresiasi dengan lebih baik sehingga budaya berkesenian, khususnya fotografi, lebih dikenal masyarakat.

Selain ekspresi seni, fotografi di era kekinian jadi ajang sebagai media ekspresi diri. Tak hanya kaum muda millenial, emmak-emmak pun suka mengabadikan momen dengan berfoto. Foto sebagai media ekspresi diri baik saat kebersamaan dengan teman-teman sosialnya, bersama orang yang dicintainya, dan mengekspresikan mood sebagai bentuk saling perhatian antara teman di media sosial.

Dengan fenomena tersebut, menjadikan fotografi sebagai media ekspresi diri bagi masyarakat. Lebih-lebih, kini smartphone memanjakan penguna dengan fitur kamera yang cukup mumpuni sehingga lebih mudah mereka mengambil gambar dirinya dengan selfie. Setiap orang bisa berekspresi diri di media sosial agar menarik simpati teman-temannya, komunitasnya, maupun para follower-nya.

Alat Bantu Kepentingan Administrasi

Fotografi juga bisa berperan sebagai alat bantu administrasi. Pertama, sebagai perekam evaluasi, misalnya pada projek pembangunan gedung yang baru dimulai maupun di dalam proses pelaksanaannya. Melalui foto-foto yang dibuat dalam kurun waktu tertentu akan dapat diketahui apakah proses pembangunan sesuai dengan rencana, atau melenceng, sehingga bisa cepat diketahui.

Kedua, foto sebagai penyedia kelengkapan administrasi. Yang utama, untuk kelengkapan dokumen kependudukan dan lainnya seperti pembuatan KTP, SIM, Pasport, Surat Nikah, ijazah dan sebagainya. Untuk pengadaan foto-foto tersebut, diperlukan fotografer yang berkompeten memotret wajah subjek dengan baik dan jelas. Ini tentu tidak bisa semua fotografer mampu melakukannya.

Ketiga, foto-foto bisa untuk perlengkapan presentasi dan promosi. Misalnya, seorang pengusaha real estate, tentu akan sangat terbantu jika presentasi dan promosi kepada pihak perbankan yang memberi modal atau calon konsumen. Lantaran dia mampu menyajikan foto-foto projek perumahan yang sedang dibangun audience lebih paham, dibanding jika presentaasi dan promosi dengan narasi yang verbalism.

Point Penting bagi Fotografer Pemula

Sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi, calon profesional sebagai jurnalis maupun kehumasan, menguasai perihal fotografi itu penting. Lebih-lebih jika itu menjadi hobi, tentu sangat menyenangkan. Selain spesifikasi kamera, skill memotret juga harus diperhatikan agar gambar yang dihasilkan lebih berkualitas. Nah, berikut ini beberapa tips fotografi yang harus dipunyai fotografer, khususnya bagi pemula, yakni :

Kenali Fitur-Fitur Kamera

Kamera itu ibarat senjata, maka harus kenali karakter dan spesifikasinya. Jadi, bagi fotografer pemula wajib kenali, pelajari dan pahami fitur-fitur kamera. Yakni shooting mode seperti program, aperture priority, shutter speed priority, manual mode, hingga full-auto. Makin paham dengan shooting mode, maka kegiatan fotografi yang digeluti akan makin menyenangkan.

Setiap kamera dibekali dengan fitur-fitur menarik yang bisa Anda manfaatkan untuk menghasilkan jepretan yang berkualitas. Jangan takut untuk mencoba fitur-fitur yang tersedia dan terus gali potensi Anda dengan sering-sering berlatih memotret di banyak waktu.

Kuasai Teknik Memotret

Bagi yang baru belajar fotografi, sebaiknya kenali angle atau sudut pandang pengambilan gambar terlebih dahulu, hal ini akan berpengaruh pada hasil foto. Objek yang dipotret dari sudut pandang berbeda akan menghasilkan intepretasi yang berbeda pula. Itu bergantung pesan apa yang ingin disampaikan oleh fotografer. Ada 5 angle yang populer dalam fotografi, yakni low angle, high angle, eye level, bird eye view, dan frog eye view.

Di samping pula bagaimana menentukan komposisi, jeli dalam memilih objek foto, dan teknik pencahayaan. Foto yang memiliki komposisi tepat, fokus, dan exposure yang pas tentunya akan lebih menarik. Kualitas cahaya mempengaruhi kualitas foto yang diambil. Teknik pencahayaan ini terdiri atas kualitas cahaya, intensitas cahaya, arah cahaya, dan sumber cahaya.

Memotretlah Sebanyak-banyaknya

Jalan kaki pagi cekrek, mau makan cekrek, lagi main cekrek lagi, bertemu teman cekrek, piknik di tempat indah cekrek lagi. Inilah gambaran perilaku masyarakat kekinian! Menjadikan fotografi adalah suatu yang lumrah dan bertebaran di media sosial. Itulah sebabnya, mengapa saat ini fotografi dan memotret adalah sesuatu yang bukan ajaib lagi. Kini, dengan smartphone foto-foto bersliweran di media sosial.

Memotret sebanyak-banyaknya adalah salah satu cara untuk mengasah skill memotret. Berangkat dari satu foto ke foto-foto lainnya yang telah dihasilkan akan dapat diketahui seberapa perkembangan skill memotretnya, selain juga mengasah feeling untuk menangkap momen. Kadang momen itu datangnya cuma dalam hitungan detik, kepekaan feeling fotografer ikut menentukan kualitas foto.

Fotografi punya kekuatan untuk membekukan momen, ruang dan waktu. Dengan kekuatan untuk membekukan waktu, menangkap sebuah peristiwa atau kejadian, dan tempat yang kelak bakal jadi sejarah. Semua gambar yang sudah dipotret nanti bakal jadi memorabilia, entah berapa detik, jam, hari, minggu, bulan, dan tahun setelahnya. Maka, biarkan foto yang bicara!

Browsing dan Intip Foto Para Fotografer Ternama

Disarankan Anda mencari inspirasi sebelum pemotretan. Bisa melalui browsing atau googling foto-foto para fotografer yang punya nama besar. Dengan foto-foto mereka diharapkan dapat menginspirasi ketika akan memotret. Selain itu, ketertarikan kepada master seni dan gaya memotret mereka dalam mengeksplorasi subjek foto dan kekayaan budaya dapat jadi sumber referensi Anda.

Sebagian besar para fotografer yang telah menyandang nama besar memiliki gaya tertentu tentang komposisi, angle, pencahayaan, atau hal-hal lain sebagai bagian karakter foto mereka. Mengadopsi, mencontoh maupun meniru gaya mereka itu sah-sah saja. Hitung-hitung bisa belajar secara gratis dari mereka, meski hanya lewat foto-foto mereka yang Anda intip.

Jangan Malu Bertanya

Rasa malu bisa membunuh kesuksesan di masa depan. Lebih parah ketika malu bertanya kepada orang yang dianggap masih asing baginya. Bukan karena takut salah, namun adanya rasa enggan, sungkan maupun ewuh pakewuh. Padahal orang baru dan dianggap asing tersebut belum tentu berjaga jarak dengan tak bersedia menjawab pertanyaan. Tak sedikit orang yang dianggap asing itu justru lebih care.

Rasa malu juga kadang muncul ketika harus bertanya kepada yang lebih junior dan dianggap lebih rendah level dari dirinya. Yang masih junior memang kerap dianggap tak pantas mengajari seniornya. Anggapan yang salah kaprah itu masih menjadi kepercayaan sebagian besar masyarakat. Padahal, tak sedikit para junior itu lebih jago, lebih piawai, dan lebih kompeten di bidangnya, termasuk bidang fotografi.

Bergabung dengan Komunitas untuk Membangun Networking

Bergabung dengan komunitas selain agar dapat menambah wawasan baru, sekaligus membangun networking dan ajang untuk personal branding Anda. Jangan ragu untuk bergabung dengan grup komunitas yang sesuai minat baik secara ofline maupun online seperti di akun Facebook, Telegram, WhatsApp, dan lainnya.

Lakukan interaksi yang intens dengan teman-teman di komunitas tersebut. Siapa tahu salah satu teman dari komunitas suatu ketika akan merekomendasikan Anda agar terlibat dalam suatu projek dan mendapat pekerjaan baru. Maka, jadilah orang yang mewarnai, bukan orang yang diwarnai! Jika Anda jadi orang yang mewarnai, di mana dan kapan pun Anda akan jadi tokoh tidak kaleng-kaleng.

*

Nah, bersentuhan dengan fotografi sebagai ekspresi diri untuk lebih bisa berinteraksi dengan orang, benda atau apa pun di alam ini. Salah satu nilai yang bisa didapatkan dari fotografi adalah menjadi lebih bersyukur lantaran dapat menangkap dan mengekspresikan banyak hal tentang kehidupan keseharian. Tak hanya mata lensa, mata hati kita pun lebih terbuka karena dapat melihat kondisi dan aspek kehidupan dari perspektif yang positif. Selamat belajar!

Acara utama Main Event Talk Show Photography dengan tema ‘Show Your Life with Photography’ dan Talk Show Influencer dengan tema “Make Your Personal Brand Stand Out Trough Social Media” oleh Putri Kenasti, Influencer Surabaya, juga dimeriahkan dengan lenggak-lenggok di atas karpet merah “Fashion Show” tampilan mahasiswa dan perform “Musik Kampus”.

Turut hadir pada acara Main Event Gana Siddhi Fest, Dr. Fitria Widiyani Roosinda dan Tira Fitriadhani, S.Sos., M.Si., dosen Fisip – Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya. Juga sejumlah anggota komunitas kesejarahan Surabaya, Roode Brug Soerabaia, di antaranya Sylvi Mutiara, Paris, Fatmawati, Om Wieb, Om Ucok, Wahyu U., Aries Prasetya, Ricky, dan Nur Wahyudi.

Tangkapan Mata Lensa
Main Event Gana Siddhi Fest
Mahasiswa Fisip – Jurusan Ilmu Komunikasi
Universitas Bhayangkara (UbhAara) Surabaya

“Show Your Life with Photography”, Tema Gelaran Talk Show Photography Mahasiswa Ilkom Ubhara Surabaya. Begini Keseruannya!
Panitia Gana Siddhi Fest dan masiswa Ilkom Ubhara foto bersama Ibu Dosen
“Show Your Life with Photography”, Tema Gelaran Talk Show Photography Mahasiswa Ilkom Ubhara Surabaya. Begini Keseruannya!
Panitia Gana Siddhi Fest Mahasiswa Fisip -Jurusan Ilmu Komunikasi Ubhara Surabaya 2023
“Show Your Life with Photography”, Tema Gelaran Talk Show Photography Mahasiswa Ilkom Ubhara Surabaya. Begini Keseruannya!
Pembukaan acara dan pengenalan dengan narasumber
“Show Your Life with Photography”, Tema Gelaran Talk Show Photography Mahasiswa Ilkom Ubhara Surabaya. Begini Keseruannya!
Sesi bincang-bincang tentang “Shou Your Life with Photography”
“Show Your Life with Photography”, Tema Gelaran Talk Show Photography Mahasiswa Ilkom Ubhara Surabaya. Begini Keseruannya!
Panitia dan narasumber foto bersama dengan para juara hunting street photography tema “Another of Me” di Jalan Tunjungan Surabaya
“Show Your Life with Photography”, Tema Gelaran Talk Show Photography Mahasiswa Ilkom Ubhara Surabaya. Begini Keseruannya!
Foto bersama para penanya saat sesi talk show photography
“Show Your Life with Photography”, Tema Gelaran Talk Show Photography Mahasiswa Ilkom Ubhara Surabaya. Begini Keseruannya!
Barokallah, dapat cinderamata dari ketua panitia Gana Siddhi Fest, Nur Fitri Ani Kenanga
“Show Your Life with Photography”, Tema Gelaran Talk Show Photography Mahasiswa Ilkom Ubhara Surabaya. Begini Keseruannya!
Sesi fashion show
“Show Your Life with Photography”, Tema Gelaran Talk Show Photography Mahasiswa Ilkom Ubhara Surabaya. Begini Keseruannya!
Sesi fashion show
“Show Your Life with Photography”, Tema Gelaran Talk Show Photography Mahasiswa Ilkom Ubhara Surabaya. Begini Keseruannya!
Sosok-sosok peragawati Ilkom Ubhara
“Show Your Life with Photography”, Tema Gelaran Talk Show Photography Mahasiswa Ilkom Ubhara Surabaya. Begini Keseruannya!
Sesi bincang-bincang Talk Show Influencer tema “Make Your Personal BrandStand Out Through Social Media” dengan dengan Putri Kenasti
“Show Your Life with Photography”, Tema Gelaran Talk Show Photography Mahasiswa Ilkom Ubhara Surabaya. Begini Keseruannya!
Dr. Fitria Widiyani Roosinda dan Tira Fitriadhani, S.Sos., M.Si., dosen Fisip – Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya.
“Show Your Life with Photography”, Tema Gelaran Talk Show Photography Mahasiswa Ilkom Ubhara Surabaya. Begini Keseruannya!
Teman-teman anggota komunitas Roode Brug Soerabaia dan Begandring Soerabaia
“Show Your Life with Photography”, Tema Gelaran Talk Show Photography Mahasiswa Ilkom Ubhara Surabaya. Begini Keseruannya!
Teman-teman anggota komunitas Roode Brug Soerabaia

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *