Collaborative Studio Recital Program
âKetika nada-nada awal âLippen schweigenâ mulai mengalun, Satriya Krisna melangkah ke panggung dengan wibawa sebagai Count Danilo Danilovich. Suaranya yang hangat dan merdu menjahit setiap kata menjadi perasaan yang hidup, mencerminkan cinta yang tertahan dan tak terucap. Di sampingnya, Sofia Livotov sebagai Hanna Glawari memancarkan pesona lewat suara sopranonya yang bening dan berkilau, menjawab lirikan Danilo dengan kelembutan dan sedikit godaan. Harmoni mereka mengalir bagaikan sutra, lembut namun memikat.
Saat keduanya berdansa perlahan di tengah nyanyian, dunia terasa berhenti. Gerakan mereka begitu elegan, menyatu dalam irama dan emosi, menciptakan momen di mana musik dan cinta berpadu tanpa kata-kata. Tatapan mereka saling mengunci, bukan sekadar dua penyanyi, melainkan dua jiwa yang saling menghidupkan cerita cinta yang lama terpendam.
Duet ini bukan hanya menyajikan teknik vokal yang sempurna, tapi juga daya pikat emosional yang menyentuh. Penonton larut dalam keindahan yang nyaris tak terlukiskan hingga nada terakhir menghilang, disambut oleh keheningan sejenak sebelum tepuk tangan yang membahana. Satriya dan Sofia tak hanya tampil, mereka menghadirkan pengalaman musikal yang meninggalkan kesan mendalam, sebuah kenangan abadi dari The Merry Widow.â (Cuplikan video âLippen Schweigen (from Merry Widow)â dapat dilihat di akun Instagram @muchson_ali)
Demikian sekilas yang bisa saya coba mengapresiasi saat menyaksikan duet Satriya Krisna dengan Sofia Livotov ketika mereka menyanyikan Lippen Schweigen (from Merry Widow) karya Franz Lehar pada acara bertajuk Surabaya Opera & Artsong Weekend – Collaborative Studio Recital Program yang diselenggarakan oleh Amadeus Enterprise, di Amadeo Hall Surabaya, Sabtu (7/6/2025) sore.
Patrisna May Widuri, Founder Amadeus Enterprise, menuturkan bahwa setelah delapan tahun, sahabatnya, Satriya Krisna (Tenor), kembali mengunjungi Surabaya bersama terkasihnya, Sofia Livotov (Soprano). Satu hal yang paling mengesankan dari Satriya adalah passionnya yang luar biasa terhadap seni vokal klasik, yang telah membawanya menyanyi di berbagai panggung legendaris di Eropa.
âSelain itu, ia juga sangat antusias membagikan informasi, motivasi dan suntikan energi kepada para vokalis muda yang ditemuinya, agar berani dan tidak ragu uuntuk mengikuti jejaknya menuju dunia musik klasik internasional,â tuturnya.
Kehadiran mereka di Surabaya, lanjutnya, merupakan peluang emas bagi vokalis klasik muda di Surabaya dan sekitarnya untuk menggali ilmu dan motivasi belajar dari kedua penyanyi klasik profesional tersebut. Kalau tidak sekarang, bisa-bisa harus menunggu bertahun-tahun lagi, mereka kembali mengunjungi kota kita.
âUntuk itu, Amadeus Enterprise membuka kesempatan Master Class/Workshop pada hari Jumat, 6 Juni 2025, di Studio Sangita Surabaya. Kegiatan diikuti oleh dua belas peserta yang menekuni vokal klasik secara serius, atau yang ingin menempuh pendidikan musik secara formal baik di dalam maupun luar negeri,â pungkas Patrisna May Widuri.
Collaborative Studio Recital Program
Sedangkan Collaborative Studio Recital Program menampilkan empat sesi, yakni Art Song, Seriosa, Aria, dan All Singers. Adapun judul lagu, pengarang, dan nama penyanyi yang menyajikan sebagai berikut:
Art Song
Chanson Indoue (Rimsky-Korsakov): Sesilia Tria Cahyani; An Chloe (Wolfgang Amadeus Mozart): Sinclair Justin Gohandi; Ich Liebe Dich (Ludwig van Beethoven): Naomi Clarissa; Verbogenheit (Hugo Wolf): Areta Yuni Alyani; Chanson Triste (Duparc): Shirleen Goenawan; dan Lachen Und Weisen Les Chemins de Elâamour: Shelomita Gasya Amory.
Seriosa
Setitik Embun Sandiwara (Mochtar Embut): Zakiyyah Ajeng Widiastuti; Srikandi (Mochtar Embut): Kenzo Grantly Witanto; Sofia & Satriya: Malam Indah (Sjafi’i Embut), dan Lippen Schweigen (from Merry Widow) karya Franz Lehar.
Aria
Non So Piu Coa Son, Cosa Faccio (Wolfgang Amadeus Mozart): Felisia Dian Permata;
Una Donna Quandici Anni (Wolfgang Amadeus Mozart): Faustina Sherenita Prajnadewi; Pieta, Signore (Alessandro Stradella): Christian Kyocera Prasetio; dan Recondita Armonia (Giacomo Puccini): Giovanno Ardhito.
All Singers
Libiamo (from La Traviata) Giuseppe Verdi, dinyanyikan secara berkolaborasi, penyanyi pertama oleh Giovanno Ardhito, dan kemudian diikuti oleh kesebelas peserta penyanyi lainnya, yang didukung oleh Satriya Krisna (Tenor) dan Sofia Livotov (Soprano).
Semua penyajian dari awal, Art Song hingga All Singers, diiringi permainan piano yang dibawakan oleh Patrisna May Widuri dan tim.
Mengenal Satriya Krisna (Tenor) dan Sofia Livotov (Soprano)
Satriya Krisna (Tenor)
Dirangkum dari https://www.satriyakrisna.com/about/biography-and-cv, Satriya Krisna adalah penyanyi tenor asal Indonesia yang menetap di Leeds, Inggris, dikenal karena suara hangat dan merdunya. Ia telah tampil di panggung bergengsi seperti Royal Opera House, English National Opera, Dutch National Opera, dan Amsterdam Concertgebouw.
Awalnya belajar arsitektur, kecintaannya pada musik membawanya ke Konservatorium Amsterdam, tempat ia lulus summa cum laude, meraih gelar BA dan Master Musik, lalu melanjutkan ke program National Opera Studio London (2017/2018).
Kariernya mencakup beragam peran utama seperti Don Jose (Carmen), Pinkerton (Madama Butterfly), Cavaradossi (Tosca), Lensky (Eugene Onegin), hingga Ferrando (Cosi Fan Tutte). Ia juga tampil sebagai anggota beasiswa BAME English National Opera Chorus dalam produksi Luisa Miller dan Rusalka. Musim mendatang, ia dijadwalkan tampil sebagai The Armoured Man (The Magic Flute) dan Pang (Turandot) bersama Cambridge Philharmonic.
Satriya juga aktif dalam karya kontemporer dan barok, termasuk perannya dalam Mariken in de Tuin der Lusten karya Calliope Tsoupaki serta Ariodante karya Handel. Ia memulai debut profesional sebagai Sporting Life dalam Porgy and Bess, dan tampil di festival ternama seperti Grachtenfestival dan Verbier Festival Academy.
Ia telah meraih berbagai penghargaan, termasuk Juara Ketiga dan Penghargaan Penonton di International Student Lied Duo Competition 2017, serta beasiswa dari Opera Awards Foundation dan Georg Solti Accademia. Saat ini, ia mengasah kemampuan vokalnya di bawah bimbingan Richard Berkeley-Steele dan berada dalam manajemen Patrick Allen dari Connaught Artists.
Sofia Livotov (Soprano)
Dirangkum dari https://www.sofialivotov.com/about, Sofia Livotov adalah penyanyi sopran lirik yang dikenal atas keahliannya membawakan repertoar opera, lagu seni, dan musik kontemporer. Berdomisili di Leeds dan Strasbourg, ia telah tampil di berbagai panggung internasional seperti Tonhalle ZĂźrich, Southbank Centre London, Oxford Song Festival, TivoliVredenburg, dan konser di Jakarta.
Ia telah menjadi bagian dari Opera North sejak 2022, tampil dalam produksi The Cunning Little Vixen, Parsifal, The Pearl Fishers, La Rondine, Simon Boccanegra, dan lainnya. Saat ini, ia merupakan penerima beasiswa dari International Opera Awards Foundation dan didukung oleh Help Musicians UK.
Sebagai solois, Sofia tampil bersama English Symphony Orchestra, dalam konser oratorio seperti Elijah dan St Paul karya Mendelssohn, serta di berbagai festival seperti Ulverston International Music Festival dan Leeds International Concert Series.
Ia juga dikenal atas dedikasinya membawakan karya komposer perempuan, termasuk dalam konser khusus di Salzburg bersama pianis Natalia Pegarkova-Barenboim. Sofia turut tampil dalam konser bertema lingkungan bersama Orchester des Wandels di Jerman, mencerminkan komitmennya terhadap musik dan isu keberlanjutan.
Repertoarnya mencakup peran opera klasik dan kontemporer, termasuk Musetta (La Bohème), Adina (Lâelisir dâamore), Pamina (The Magic Flute), Micaela (Carmen), hingga karya baru seperti Misi Apollo oleh Edward Lambert.
Ia telah tampil bersama ansambel ternama seperti Festival Strings Lucerne dan Tonhalle Orchestra Zurich, serta bekerja di bawah arahan konduktor ternama seperti Sir Mark Elder, David Zinman, dan Richard Farnes. Sofia juga sering tampil dalam proyek oratorio bersama Sinfonietta Zurich.
Lulusan Hochschule Musik Lucerne dan Conservatorium van Amsterdam, Sofia telah menerima banyak penghargaan dan beasiswa internasional, termasuk Hadiah Kedua dalam London Classical Music Competition 2022. Ia aktif mengikuti kelas master dengan tokoh-tokoh ternama dan kini belajar vokal bersama Nelly Miricioiu di London.
Selain sebagai penyanyi, ia juga guru vokal bersertifikat dengan pengalaman lebih dari 15 tahun, serta menawarkan pelatihan bahasa untuk penyanyi berkat latar belakangnya sebagai penutur asli bahasa Rusia dan Jerman. Bersama tenor Satriya Krisna, ia merilis album mini “Sounds of Indonesia” yang diputar di radio internasional. (Ali Muchson)
Biarkan Foto Bicara
Collaborative Studio Recital Program











































