Berbagai cara dilakukan seseorang untuk meraih kebahagiaan. Sebagian mereka beranggapan bahwa kebahagiaan bisa diraih dengan banyaknya harta, kedudukan yang terpandang, dan popularitas yang pantang surut.
Maka, jangan heran bila orang kemudian berkompetisi mendapatkan itu semua, termasuk dengan menggunakan berbagai cara. Lantas apakah jika seseorang sudah menjadi kaya, terpandang, dan terkenal otomatis menjadi orang yang selalu bahagia? Ternyata belum tentu jawabnya!
Barangkali Anda termasuk satu di antara sekian orang yang tengah berupaya mencari cara untuk mencapai kebahagiaan atau ketenangan hidup. Sekian lama telah sibuk membolak-balik majalah, buku kepribadian, atau mendatangi orang yang berpengalaman untuk mencari kiat-kiat hidup bahagia.
Kiat-kiat yang dimaksudkan mungkin sudah didapatkan, namun ketika dipraktikkan kebahagiaan atau ketenangan itu tak kunjung datang. Padahal kebahagiaan dan ketenangan hidup merupakan salah satu kebutuhan penting.
Lebih parah lagi jika kehidupan selalu dibelit dengan permasalahan, kesedihan dan kegalauan, akan semakin terasa butuh kebahagian. Atau dengan kata lain, butuh ketenangan dan kelapangan hati ketika menghadapi segala masalah.
Mengingat-ingat, atau lebih baik lagi mau menuliskan hal-hal baik yang telah dilakukan pada hari ini, dapat menghadirkan pandangan positif terhadap diri sendiri. Menjaga kesehatan mental itu penting, maka hiduplah dalam realitas senyatanya.
Dikutip dari wartakotawiki.tribunnews.com bahwa untuk meraih kebahagiaan seseorang dapat melakukan lima hal berikut ini :
1. Tujuan Realistis
Siapapun tentu ingin bahagia. Namun, untuk meraih kebahagian ada usaha dan proses yang harus dijalani. Tidak ada bahagia yang instan. Salah satu cara bahagia adalah menjadi orang optimis.
Dr Melanie Rendall, psikolog klinis di Yayasan NHS Hospital, Hospital NHS, berpendapat bahwa menjadi optimis adalah tindakan. Mengambil langkah kecil untuk mencapai tujuan penting perlu memberikan ruang pada prosesnya.
Segala omong-kosong, menurutnya, harus segera dibuang ke tong sampah karena merusak keceriaan. Semua berorientasi pada tujuan dan menghargai proses. Jadi, jika ingin bahagia, mulai lakukan tindakan. Sekecil apa pun yang dilakukan bisa membuat Anda lebih baik.
2. Hitung Berkah
Sally Baker, terapis senior di Working on the Body, mengatakan bahwa bersyukur adalah salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan kebahagiaan. Ketika menjelang tidur, ingat-ingat atau catat di dalam buku semua hal yang terjadi sepanjang hari yang patut disyukuri.
Ketika sedang mengalami masa-masa sulit pun bersyukur adalah tindakan yang positif dari pada hanya berkeluh kesah. Selalu mensyukuri nikmat yang diterima sepanjang hari, seseorang akan mendapatkan dampaknya. Selalu memandang optimis dalam kehidupan, tambahnya.
3. Tantang Pikiran Negatif
Neil Morbey, dari Positively Mindful, mengatakan, paradoks menjadi optimis adalah menerima bahwa kita tidak selalu bisa bahagia dan tidak perlu. Menurutnya, mengurangi rasa membutuhkan adalah cara cepat untuk memungkinkan emosi negatif datang dan pergi dengan lebih mudah.
“Cara cepat untuk melakukan ini adalah dengan mengakui perasaan dan membalikkan pikiran. Misalnya, ‘Saya merasa kesepian dan tidak apa-apa. Saya tidak perlu merasa kesepian,” katanya.
4. Bantu Orang Lain
Profesor Will MacAskill, salah satu pendiri ‘Giving What We Can and 80,000 Hours’, mengatakan bahwa penghasilan tinggi belum tentu mendatang kepuasan. Kita jauh lebih dipenuhi oleh perasaan bersyukur ketika bisa membantu orang lain ketimbang memperoleh keunggulan kesuksesan.
Sebaliknya, bertindak altruistically atau mengutamakan kepentingan orang lain, seperti menyumbangkan sesuatu sebagai bentuk kepedulian dan menjalin hubungan baik dengan keluarga, teman, dan anggota komunitas, memiliki pengaruh besar dalam kebahagiaan.
5. Jalan-Jalan
Ada banyak bukti ilmiah bahwa saat berada di alam terbuka, olahraga, menikmati matahari dan udara segar dapat menimbulkan efek besar pada suasana hati. Seperti yang dikatakan situs web NHS, “Aktivitas fisik bermanfaat bagi kesehatan, termasuk kesehatan mental.”
Idealnya, individu harus mengambil bagian dalam aktivitas fisik yang disukainya, termasuk kegiatan fisik di luar ruang. Kegiatan itu bisa berupa berlari, berenang, melakukan senam, berkebun, bersepeda, lakukan hobi, atau berjalan kaki ke kantor.
“Dibutuhkan 20 menit latihan sebelum endorfin kebahagiaan dilepaskan di otak Anda, membuat Anda merasa gembira dan bahagia, jadi jangan menyerah pada 19 menit!” kata Sally Baker.
Gabung dalam Komunitas
Selain hal-hal yang telah diuraikan di atas, bergabung dalam sebuah komunitas sesuai minat juga tidak kalah penting. Berbaur dan bersanding dengan banyak orang yang berangkat dari berbagai latar belakang karakter, budaya, pendidikan, dan status sosial akan memperluas jaringan.
Komunitas bukan hanya tempat untuk bersenang-senang, tetapi juga untuk belajar, seperti belajar tentang menghargai satu sama lain, belajar berbagi, belajar memahami karakter anggota lain. Dengan begitu, kehidupan sosial seseorang juga akan semakin berkembang.
Pribadi yang baik lahir dari lingkungan yang baik. Ketika seseorang bergabung dalam sebuah komunitas, pastikan segala kegiatan yang dilakukan adalah positif. Sehingga nantinya juga akan terbentuk sebagai pribadi beraura positif, dan mempunyai efek baik untuk orang-orang sekitar.
*
Kebahagiaan. Mungkin memang agak sulit didefinisikan dengan kata-kata, namun kita pasti tahu saat merasakannya. Sayangnya, kita tidak selalu bisa mengontrol kebahagiaan itu. Namun, jika sedang dalam kondisi kurang beruntung, kebahagiaan pun tak perlu harus sirna.
Tekanan sehari-hari, tragedi yang tak diharapkan, dan faktor lingkungan sekitar kadang dapat membuat semangat hidup seseorang memudar. Karena itu, kemampuan mengelola naik turunnya kondisi emosional sangat penting bagi kesehatan fisik dan mental.