‘MENANG’ : Sebuah Renungan bagi Siapapun yang Bersentuhan dengan Sepak Bola

‘MENANG’ : Sebuah Renungan bagi Siapapun yang Bersentuhan dengan Sepak Bola
Share this :

Sepak bola menjadi olahraga terpopuler di bumi ini. Hal ini tampak dari banyaknya penonton yang menyaksikan piala dunia. Seperti Piala Dunia Qatar 2022, turnamen empat tahunan itu disaksikan oleh miliaran pasang mata penduduk bumi ini. Namun, sepak bola tidak melulu bermuara pada prestasi, olahraga ini juga merupakan bagian dari suatu permainan yang menyenangkan dan/atau menyedihkan. Tak hanya bagi pemain, juga bagi banyak orang.

Lantas, apa sebenarnya tujuan utama bermain sepak bola? Simpel sekali jawabannya. Permainan tim beranggota 11 lawan 11 adalah menendang bola ke gawang lawan dan mencetak gol sebanyak-banyaknya. Untuk itu, pemain perlu menggiring dan mengoper bola kepada rekan tim, hingga mendekati gawang lawan. Semakin banyak peluang yang dihasilkan, maka semakin dekat pula suatu tim mencapai ‘MENANG’.

‘MENANG’ : Sebuah Renungan bagi Siapapun yang Bersentuhan dengan Sepak Bola
Obed Bima Wicandra
‘MENANG’ : Sebuah Renungan bagi Siapapun yang Bersentuhan dengan Sepak Bola
Saat sambutan pembukaan acara Pameran ‘MENANG’
‘MENANG’ : Sebuah Renungan bagi Siapapun yang Bersentuhan dengan Sepak Bola
Aksi dadakan dari OBed Bima Wicandra

Ibarat keping uang logam, ‘Menang dan Kalah’, kiranya itu yang menginspirasi Pameran Tunggal Ilustrasi Karya Obed Bima Wicandra, Dosen DKV UK Petra Surabaya, bertajuk ‘MENANG’, digelar di LOOK Galeri FHIK Universitas Kristen Petra Surabaya. Pembukaan acara dilaksanakan Selasa (2/5/2023) petang, pukul 18.00. Pameran ‘MENANG’ akan menghuni LOOK Galeri hingga Jumat (12/5/2023) mendatang.

Dikutip dari Pengantar Pameran, Obed Bima Wicandra menuturkan bahwa sepak bola, konon adalah olahraga yang mampu menggerakkan banyak orang termasuk juga sebaliknya, mampu menghentikan kegiatan banyak orang. Sepak bola dalam perkembangannya tidak berdiri sendiri sebagai olahraga manusia. Ia adalah ekspresi manusia. Senang-sedih atau gembira-menangis, menjadikan sepak bola yang tampak sederhana ternyata tidak juga sesederhana dalam penafsiran.

‘MENANG’ : Sebuah Renungan bagi Siapapun yang Bersentuhan dengan Sepak Bola
Sambutan dari Dekan FHIK UK Petra, Dwi Setiawan, Ph.D.
‘MENANG’ : Sebuah Renungan bagi Siapapun yang Bersentuhan dengan Sepak Bola
Morroco Dance : Hakimi mencium ibunya usai laga, dan Boufal mengajak ibunya menari di tengah lapangan

Sebagaimana Cak Tulus katakan pada 11 Februari 2023, “Bagi saya kemenangan Persebaya itu sudah menjadikan mati rasa. Wajar jika ia menang. Tapi bagi saya, kemenangan itu adalah melihat dan mendengar bahwa Bonek pulang dari menonton pertandingan dengan tidak mengalami kejadian mengerikan apa pun. Itu menang sesungguhnya, bagi saya.”

“Merujuk bahwa hanya yang menanglah yang tercatat dalam sejarah, maka saya memberi tajuk pameran ini seperti itu. MENANG,” tuturnya.

Namun, tambahnya, ternyata ungkapan itu baginya adalah kekeliruan. Yang didakwa kalah pun juga tercatat dalam sejarah setara dengan yang menang. Kemenangan menjadi ada saat terdapat pihak lain yang terkalahkan. Jadi, baik menang atau kalah, dua-duanya tercatat dalam sejarah.

‘MENANG’ : Sebuah Renungan bagi Siapapun yang Bersentuhan dengan Sepak Bola
Mencatat yang Kalah : Yang kalah pun masuk dalam catatan sejarah
‘MENANG’ : Sebuah Renungan bagi Siapapun yang Bersentuhan dengan Sepak Bola
Mencatat yang Kalah : Yang kalah pun masuk dalam catatan sejarah
‘MENANG’ : Sebuah Renungan bagi Siapapun yang Bersentuhan dengan Sepak Bola
Mencatat yang Kalah : Yang kalah pun masuk dalam catatan sejarah

“Saya meyakini apa yang dikatakan oleh Tan Malaka bahwa sepak bola sebagai alat perjuangan masihlah relevan hingga sekarang. Sepak bola begitu politis. Orang bisa meremehkan kematian fans bola sebagai kematian yang sia-sia. Namun yang tidak disadari oleh banyak orang juga adalah bahwa sepak bolalah yang sanggup menghibur mereka,” tegasnya.

Bukan politisi, lanjutnya, bukan pula janji presiden, bahkan juga bukan negara. Kemenangan versi fans adalah saat bisa melihat klub kebanggaannya berlaga. Itu kemenangan di tengah-tengah kehidupan yang sulit bagi mereka, di tengah-tengah jerit kesusahan dan ketidakadilan, serta saat tidak ada yang mau mendengarkan.

‘MENANG’ : Sebuah Renungan bagi Siapapun yang Bersentuhan dengan Sepak Bola
Seri Avatar : Memori “Sir Alex Ferguson”
‘MENANG’ : Sebuah Renungan bagi Siapapun yang Bersentuhan dengan Sepak Bola
Buku Persebaya and Them – Jejak Legiun Asing Tim Bajul Ijo
Buku Tolak Bala Sepak Bola

“Sepak bola membawa kebahagiaan sekaligus suara sumbang yang selama ini tidak pernah didengar. Pameran ini untuk menceritakan ulang memori saya tentang sepak bola. Sekaligus juga untuk menggairahkan atmosfir berseni, khususnya di LOOK Galeri FHIK yang dikomandani oleh Pak Anang Tri Wahyudi,” pungkas pria yang sedang menempuh pendidikan S3.

Pembukaan acara Pameran Tunggal Ilustrasi ‘MENANG’ karya Obed Bima Wicandra yang dikuratori Anang Tri Wahyudi, M.Sn., penulis : Dr, St. Sunardi, Dr. Fajar Junaedi, dan Oryza Wirawan, dihadiri oleh jajaran pejabat Dekan FHIK UK Petra, jajaran dosen DKV UK Petra, para kurator, para mahasiswa DKV UK Petra, segenap para pendukung dan pengisi acara, serta para tamu undangan.

‘MENANG’ : Sebuah Renungan bagi Siapapun yang Bersentuhan dengan Sepak Bola
Mengamati objek pameran
‘MENANG’ : Sebuah Renungan bagi Siapapun yang Bersentuhan dengan Sepak Bola
Mengamati objek pameran
‘MENANG’ : Sebuah Renungan bagi Siapapun yang Bersentuhan dengan Sepak Bola
Mengamati objek pameran

*

Karya seni sebagai ungkapan pencipta yang disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dia sedang rasakan. ‘MENANG’, gelaran pameran yang sarat dengan pesan yang mengispirasi kita tentang hakekat ‘MENANG dan KALAH’. Keduanya seperti dua sisi keping uang logam, tentu tak sederhana dalam penafsiran. Itu berpulang pada cara pandang Anda.
Kiranya kurang afdhol bila tak kunjungi pamerannya. Yukk, buruan!

‘MENANG’ : Sebuah Renungan bagi Siapapun yang Bersentuhan dengan Sepak Bola
Pengisi acara pembukaan Pameran ‘MENANG’
‘MENANG’ : Sebuah Renungan bagi Siapapun yang Bersentuhan dengan Sepak Bola
Pengisi acara pembukaan Pameran ‘MENANG’
‘MENANG’ : Sebuah Renungan bagi Siapapun yang Bersentuhan dengan Sepak Bola
Sempatkan foto bersama sang empunya pameran, secara urut : Aku, Obed Bima Wicandra, Dhahana Adi, Anang Tri Wahyudi

Titel Featured Image : Menangislah, Suarez! Luis Suarez, sosok pesepak bola kesukaan Obed Bima Wicandra.

You may also like

1 thought on “‘MENANG’ : Sebuah Renungan bagi Siapapun yang Bersentuhan dengan Sepak Bola”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *