Sekitar 28 kelompok seni tradisional Reog Ponorogo di Kota Surabaya, melibatkan sekitar 500 an seniman reog ambil bagian dalam acara ‘Pentas Reog Serentak Sedunia’. Pentas digelar oleh Paguyuban Unit-Unit Reog Surabaya (Purbaya) kerja sama Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya, di area Monumen Tugu Pahlawan Surabaya, Minggu (22/12/2024) pagi.
Seni tradisional Reog Ponorogo telah resmi masuk dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda (WBTb) UNESCO, tepatnya dalam kategori In Need of Urgent Safeguarding. Penetapan itu dalam Sidang Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage Sesi ke-19 yang berlangsung di Asunción, Paraguay, pada Rabu (3/12/2024) lalu.
Silih berganti, masing-masing kelompok seni tradisional Reog Ponorogo mempertunjukkan pakem tarian warok, jathil, bujang ganong, hingga klono sewandono dalam iringan gamelan yang rancak. Semakin meriah ketika 28 topeng dadak merak sebagai perwujudan singo barong dikenakan bersama-sama, unjuk kepiawaian, hingga memenuhi area Tugu Pahlawan Surabaya.
Hari ini, tak hanya Ponorogo yang mengadakan acara sebagai perayaan bersykur pasca seni Reog Ponorogo resmi menjadi bagian dari Warisan Budaya Takbenda (WBTb) UNESCO, pun di kota-kota lain di Indonesia, bahkan di semua kedutaan Indonesia di seluruh dunia yang memiliki seni Reog Ponorogo. Seperti di Amerika, Australia, Afrika, Korea, Jepang, dan juga Malaysia, serta negara lainnya.
Ervan Azhari, Ketua Panitia Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO Gelar Reog Serentak Sedunia, Surabaya menjadi salah satu habitat subur untuk tumbuhnya kesenian reog Ponorogo di dunia. Hingga saat ini, Kota Pahlawan telah memiliki sekitar 40 kelompok yang mewadahi ratusan seniman. Dari sekitar 40 seni Reog Ponorogo yang ada di Surabaya, sekitar 28 dadak tampil pada perayaan kali ini.
“Tak hanya didominasi para seniman senior, di tingkat kelompok mula pun dengan cekatan memeragakan berbagai gerakan khas kesenian tradisional asal Kabupaten Ponorogo tersebut. Mereka berkolaborasi melahirkan sebuah tampilan klasik dengan sentuhan irama musik dan gerakan yang kekinian,” ujarnya.
Dengan dimasukkannya Reog Ponorogo dalam daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Indonesia kini memiliki 14 Warisan Budaya Takbenda yang diakui oleh dunia. Sebelumnya, Indonesia juga telah mendapatkan pengakuan untuk berbagai warisan budaya lainnya, seperti Wayang, Keris, Batik, Angklung, Tari Saman, dan Gamelan.
Pengakuan UNESCO terhadap Reog Ponorogo merupakan langkah besar dalam upaya masyarakat Indonesia menjaga dan melestarikan warisan budaya. Melalui pengakuan ini, berharap seni Reog Ponorogo terus berkembang dan menjadi kebanggaan bangsa, serta menginspirasi generasi muda untuk turut turun tangan melestarikan tradisi budaya yang sarat falsafah hidup. Tentu, diperlukan dukungan sepenuhnya dari pemerintah.
Biarkan Foto Bicara
Pentas Reog Ponorogo di Area Monumen Tugu Pahlawan Surabaya
Bagian dari Pentas Serentak Sedunia
