Puslit Koka Indonesia Jember : Wahana Wisata Edukasi

Puslit Koka Jember
Share this :

Berwisata di Jember, pikiran orang tentu mengarah ke sederet pantai yang indah, Teluk Love, Watu Ulo, Payangan, Papuma, Puger, misalnya. Tetapi ada satu lagi yang perlu Anda kunjungi. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Koka).

Objek wisata ini memberi daya tarik wisata agro yang terletak di Desa Nogosari Kecamatan Rambipuji, sekitar 12 km ke arah selatan Kota Jember. Berdiri sejak tahun 1911 dan merupakan satu-satunya lembaga Puslit Koka di Indonesia.

Puslit Koka Jember
Milestone Kopi dan Koka Indonesia.

Ketika memasuki gerbang utama, pandang mata sudah dimanjakan oleh kehijauan pohon kopi, kakao dan pohon lainnya. Puslit Koka memiliki lahan seluas 160 hektar, dikelilingi oleh areal perkebunan kopi dan kakao (coklat) yang asri.

Di sini pengunjung dapat menyaksikan sekaligus mempelajari pembibitan dan pembenihan, proses pengolahan, sekaligus menikmati secara langsung hasil produksi kopi dan kakao berupa minuman panas atau dingin, coklat, permen, hingga ice cream.

Museum Kopi dan Kakao

Selain kopi dan kakao yang diawetkan dalam toples-toples kecil, di dalam Museum Kopi dan Kakao terdapat pula papan besar berisi milestone atau tonggak sejarahnya Puslit Kopi dan Kakao Indonesia.

Puslit Koka berdiri sejak 1 Januari 1911 oleh Besoekisch Proefstation. Sebelum Indonesia merdeka, kopi sudah masuk ke Nusantara sejak tahun 1696, kakao lebih tua lagi, sejak 1560. Sejarah puslit bisa dibaca di tabel milestone, di samping buku-buku terbitan Puslit Kopi dan Kakao Indonesia.

Puslit Koka Jember
Salah satu petugas sedang memberikan penjelasan tentang pengolahan kakao kepada pengunjung.

Coffee and Cocoa Science Techno Park (CCSTP) yang diresmikan Menristek pada 20 Mei 2016 itu cocok sebagai tempat edukasi bagi para siswa atau siapa saja yang ingin mengetahui sejarah kopi dan kakao.

Manajemen mempersilakan semua masyarakat Indonesia untuk belajar komoditas kopi dan kakao, mulai dari hulu hingga hilir. Untuk memeroleh ilmu dan wawasan baru bahwa belajar tidak harus di bangku sekolah.

Jariyanto, salah satu pekerja, menjelaskan bahwa buah kakao ukurannya besar dan lancip ujungnya. Berbeda dengan kopi yang buah muda ke matang berwarna hijau-kuning-merah. Buah kakao muda berwarna hijau kemudian merah kecokelatan, matangnya menjadi oranye.

Daging yang membalut biji cukup tebal. Jika dibelah tampak biji-biji yang berbalut daging berwarna putih. Ketika dimakan daging putih rasanya manis asam kesat, mirip manggis, sirsak, atau srikaya. Biji di dalamnya yang diolah menjadi cokelat, tambahnya.

Puslit Koka Jember
Sample hasil olahan kakao.

Rata-rata ketinggian tanaman, lanjutnya, dibatasi sampai dua meter untuk memudahkan pemetikan dan mengenali jika ada serangan hama. Panen kopi hanya dilakukan satu kali setahun. Kakao bisa dipanen kapan saja karena tanaman tidak mengenal musim.

“Buah kopi dipanen hanya satu kali dalam satu musim, tetapi kakao tidak mengenal musim. Sepanjang tahun kakao dapat dipanen,” jelasnya.

Di area puslit juga ada kawasan konservasi yang di dalamnya ada rusa tutul dan rusa timur. Kalau ingin permainan, tersedia playground seperti flying fox, ada tempat karaoke di tengah-tengah kebun.

Sementara itu, Jordan Bakhriansyah, salah satu pengunjung, menuturkan bahwa Puslit Koka cocok untuk Field Trip. Yakni, kegiatan keluar dari lingkungan sekolah selama satu hari atau lebih. Tujuannya untuk menghindarkan murid dari kebosanan belajar di kelas, mengajak mereka refreshing di alam bebas.

Puslit Koka Jember
Salah satu pengunjung memanen kakao.

Field trip, lanjutnya, tidak hanya sekedar mengajak bersenang-senang, tetapi juga ingin memberikan pelajaran dan pengalaman yang menyenangkan. Mengapa sekolah perlu mengadakan field trip?

Karena memori manusia, terutama mereka yang masih usia sekolah, berdasarkan apa yang mereka saksikan dan lihat secara langsung, bukan berdasarkan apa yang mereka dengar saja, jelas pria yang berprofesi dokter spesialis jantung.

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *