Rentang 22 Tahun Berpisah Tak Surutkan untuk Tetap Bersahabat

Rentang 22 Tahun Berpisah Tak Surutkan untuk Tetap Bersahabat
Share this :

Meski mereka sudah berpisah selama 22 tahun, namun Alumni Kelas III-F SMP Negeri 23 Surabaya Tahun 2000 masih tetap rutin mengadakan acara kumpul-kumpul, atau reuni, setiap tahun. Sibuk dengan kehidupan masing-masing, tak jadi penghalang semangat mereka meluangkan waktu untuk bertemu sahabat pada acara reuni di Aiola, Jalan DR.Ir. Soekarno (MERR) Surabaya, Senin (16/5/2022).

Koordinator acara reuni Kusbiyantoro menuturkan bahwa kesempatan berkumpul dengan sahabat beserta keluarganya akan menciptakan kebahagiaan tersendiri. Selain mengenang masa indah semasa SMP, penting juga menjaga tali persahabatan dan silaturrahim yang terjalin sejak dulu agar tetap utuh. Bahkan beberapa hadir lengkap dengan keluarga kecilnya, dua-tiga anaknya diperkenalkan kepada sahabat orangtuanya.

Kusbiyantoro menambahkan, rutinitas kesibukan sehari-hari dalam menjalankan peran, entah mungkin sebagai suami, istri, karyawan, pimpinan, wanita karir, ibu rumah tangga, atau kesibukan lainnya ada kalanya seseorang merasa jenuh dan lelah. Di sela-sela kesibukan tersebut mereka butuh break sejenak untuk menikmati atmosfir baru, suasana baru, yang menyenangkan.

Rentang 22 Tahun Berpisah Tak Surutkan untuk Tetap bersahabat
Foto bersama momen yang tak ketinggalan

Masih menurut Kusbiyantoro, satu di antara atmosfir baru yang dapat membuat seseorang keluar dari problema kejenuhan akibat rutinitas sehari-hari yang sangat menyita waktu yakni dengan mengadakan acara reuni. Meski hanya beberapa jam bertemu, acara tersebut kerap dijadikan sebagai ajang bernostalgia, dan bercanda tawa dengan sahabat semasa sekolah yang sudah puluhan tahun tak bertemu.

“Reuni sebagai upaya ‘ngumpulno balung pisah’, atau ‘mengumpulkan tulang-tulang yang terpisah’. Suatu ungkapan yang dapat dimaknai bahwa reuni adalah acara dalam rangka menyatukan kembali teman atau sahabat yang sudah terpisahkan baik oleh waktu, jarak maupun kondisi yang telah berbeda,” tutur pria yang bekerja di bidang advertising.

Hal yang perlu diperhatikan agar reuni bernilai positif, sehat, dan bermanfaat yakni tinggalkan ke-ego-an diri. Lepaskan atribut sosial yang disandang saat ini bila ingin mengenang masa-masa bersama dahulu. Lebih gamblangnya, tanggalkan pangkat, jabatan, harta, atau status sosial. Bersahabat atau berteman adalah aku, dan kamu yang melebur menjadi kita. Semua menjadi setara. Berdiri sama tinggi, duduk sama rendah, pungkas Kusbiyantoro.

Rentang 22 Tahun Berpisah Tak Surutkan untuk Tetap bersahabat
Kangen-kangenan jadi momen yang seru

*

“Walking with a friend in the dark is truly better than walking alone in the place full of light”, barangkali ada benarnya ungkapan bahasa Inggris tersebut. Jika dialihbahasakan dalam bahasa Indonesia secara bebas kira-kira begini, “Menapaki jalan gelap bersama sabahat akan terasa lebih baik dibanding sendirian di jalan terang benderang”.

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *