Tergesa-gesa Membunuh Kesabaranmu. Begini Alasannya!

Tergesa-gesa Membunuh Kesabaranmu, Begini Alasannya!
Share this :

Pemandangan yang akrab di mata kita saat menunggu traffic light warna merah masih menyala berganti hijau, ada saja sebagian pemotor dan pesepeda menyerobot. Atau, kerap juga kita lihat ketika di pelican crossing, ada penyeberang belum sampai di finis dan traffic light masih warna merah, serta suara corong masih berbunyi “tet tot tet tot”, ada saja pemotor bahkan sesekali pemobil yang menerabas juga. Seperti tampak di featured image tersebut.

Fenomena keseharian di jalan raya yang kerap terjadi hampir di semua traffic light maupun di pelican crossing tersebut jika lebih dicermati seolah dianggap sebagai pelanggaran biasa, pelanggaran kecil. Dalam hal ini, yang mereka lakukan sejatinya bukan masalah pelanggaran kecil atau besar, namun lebih kearah adanya krisis kesabaran, mengedepankan ego, dan abai terhadap keselamatan orang lain.

Tergesa-gesa Membunuh Kesabaranmu, Begini Alasannya!
Perilaku berkendara yang perlu dicontoh, sekalipun hewan yang menyeberang mereka memberi kesempatan ( unggahan Twitter @TheFigen)

Seperti yang digambarkan dari unggahan video oleh akun Twitter @TheFigen ini bisa menjadi salah satu contoh rasa saling menghargai antar sesama pengguna jalan meskipun mereka sekawanan hewan. Maka dari itu, pemobil atau pemotor ketika melintas di jalan hendaknya memiliki sikap saling dan menghargai antarpengguna jalan, sekalipun pengguna jalan itu bukan manusia.

Unggahan video tersebut memperlihatkan bagaimana para pemobil rela menghentikan kendaraannya sesaat guna memberikan kesempatan menyeberang kepada rombongan hewan. Agaknya ada kontadiksi dengan yang terjadi di sini, jelas-jelas ada orang menyeberang, sebagian tidak memberi kesempatan tetapi malah menggeber laju kendaraan meski traffic light masih merah.

Kisah atau cerita yang telah dialami banyak orang yang dilakukan atas nama ketergesa-gesaan biasanya berujung dengan efek samping yang negatif. Manusia mudah melupakan segalanya dan senantiasa ingin mendapatkan apa yang diinginkannya dengan sesegera mungkin, dengan secepat-cepatnya. Kalau sudah begini, pertimbangan logika sudah diabaikan, emosi justru yang dikedepankan.

Orang yang tergesa-gesa akan berisiko salah langkah. Hal ini bisa diartikan pula rentan berpotensi keliru bahkan salah membuat sebuah keputusan. Mereka yang biasa tergesa-gesa dalam melakukan apa pun, biasanya cenderung abai atau kurang waspada. Salah satu contoh, perilaku demikian itu akan berisiko tinggi jika itu dilakukan saat berkendara di jalan umum atau jalan raya, bisa berakibat kecelakaan fatal.

Tergesa-gesa Membunuh Kesabaranmu, Begini Alasannya!
Krisis Kesabaran. Meski traffic light di Pelican Crossing masih menyala hijau dan corong masih berbunyi “tet tot tet tot”, penyeberang pun belum sampai di seberang jalan, pemotor tak mau memberi kesempatan, tetap pacu kendaraannya.

Perlunya Manajemen Waktu

Setiap hari kesibukan manusia bermacam-macam, namun waktu tak mau kompromi. Keberadaannya dalam siklus satu hari adalah absolut terdiri atas 24 jam. Waktu tidak akan pernah peduli seberapa sibuknya setiap orang, ia akan tetap menggerakkan jarum jam agar selalu bergerak. Itulah perlunya manajemen waktu agar dapat menyelesaikan semua aktivitas yang telah direncanakan dengan baik.

Dengan manajemen waktu atau istilah lainnya yakni mengatur waktu akan berdampak dapat mengurangi hal-hal mengakibatkan kerugian. Lantaran semua aktivitas telah dijadwalkan, maka hal tersebut dapat meminimalkan ketergesa-gesaan, ketidakteraturan, atau timbulnya suatu masalah yang mungkin bisa menyebabkan gangguan emosional.

Mengelola aktivitas dengan teknik manajemen waktu akan membantu membebaskan lebih banyak waktu untuk melakukan lebih banyak hal penting berdasarkan skala prioritas. Manajemen waktu adalah proses pengambilan keputusan untuk menyusun, melindungi, dan menyesuaikan waktu dengan perubahan kondisi lingkungan, hal ini sebagaimana dikutip dari Harvard Business Review.

Dikutip dari kompas.com, berikut ini beberapa alasan tentang pentingnya mengatur waktu dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya :

Mengurangi Stress

Berdasarkan The Stress Management Society bahwa manajemen waktu membantu seseorang mengurangi stress jangka panjang dengan memberikan arahan ketika seseorang memiliki terlalu banyak pekerjaan.

Sedangkan manajemen waktu yang buruk menyebabkan pekerjaan jadi menumpuk, menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan tidak selesainya suatu pekerjaan. Hal tersebut dapat menyebabkan stress jangka jangka pendek maupun panjang.

Tergesa-gesa Membunuh Kesabaranmu, Begini Alasannya!
Nyata-nyata terpampang rambu-rambu larangan tetapi mereka tetap terabas juga. Rendahnya ketaatan

Lebih fokus

Mengatur waktu sangat penting ketika seseorang memiliki banyak tugas. Pengaturan waktu akan mengatur tugas mana yang harus dikerjakan lebih dahulu, sehingga seseorang bisa lebih fokus terhadap satu pekerjaan dibanding mengerjakan semuanya dalam waktu yang sama.

Manajemen waktu yang buruk dapat mengakibatkan stress, juga kecemasan. Berdasarkan situs dari Healthline, kecemasan meningkatkan risiko mata kering yang dapat menyebabkan pengelihatan kabur. Pengelihatan kabur, membuat seseorang tidak fokus terhadap apa yang dikerjakan.

Meningkatkan Produktivitas

Pengaturan waktu yang baik dapat meningkatkan produktivitas dalam tugas atau pekerjaan. Hal tersebut karena pengaturan waktu memberi daftar tugas yang harus dikerjakan beserta waktu pengerjaannya berdasarkan prioritas tugas yang harus dikerjakan.

Mengurangi Menunda-nunda Pekerjaan

Jadwal yang jelas membuat seseorang terhindar dari menunda-nunda pekerjaan. Dibandingkan hanya bermain bermalas-malasan, atau berkutat dengan gadget, mengatur waktu membuat seseorang lebih semangat untuk mengerjakan tugas. Sehingga waktu yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk menghasilkan pekerjaan yang lebih banyak dan juga berkualitas.

Mengatur waktu, yakni memberikan jadwal tugas apa saja yang harus selesai pada tenggat waktu tertentu. Hal tersebut membuat seseorang cenderung mengerjakan tugas untuk memenuhi target dibanding menunda-nunda tugas tersebut. Karena ia sadar, jika menunda pekerjaa, tugas tersebut tidak akan selesai dan akan memengaruhi keseluruhan jadwal yang telah dibuat.

Meningkatkan Keterampilan Kerja

Alasan terakhir pentingnya mengatur waktu adalah karena mengatur waktu dapat meningkatkan keterampilan kerja. Dilansir dari The Balance Small Business, manajemen waktu meningkatkan keterampilan dalam penetapan tujuan, perencanaan, penentuan prioritas, pengambilan keputusan, juga pembuatan jadwal.

Sehingga mengatur waktu juga meningkatkan rasa tanggung jawab dan kedisiplinan seseorang. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan mengatur waktu, seseorang juga menaikkan kualitas hidupnya dengan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan baik.

Tergesa-gesa Membunuh Kesabaranmu, Begini Alasannya!
Seharusnya seperti ini, mau berhenti sejenak sampai bunyi “tet tot tet tot” selesai untuk memberikan kesempatan penyeberang jalan sampai di seberang

*

Bagi pemeluk Islam tentu sangat paham dengan peringatan Allah SWT dalam Surat Al Ashr, surat ke-103 dalam Al Quran, yang artinya sebagai berikut. “Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang–orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”

Sebab itu, jika sampai hari ini masih sering tergesa-gesa, ini waktu yang tepat untuk mulai berubah. Aturlah waktu dengan lebih baik sehingga tak harus tergesa-gesa dalam melakukan segala sesuatu. Jika tergesa-gesa berpotensi memicu dan memacu gangguan emosional, sebaliknya yang mampu mengelola waktu berpotensi bisa melangkah dengan tepat. Tergesa-gesa akan membunuh kesabaranmu!

You may also like

4 thoughts on “Tergesa-gesa Membunuh Kesabaranmu. Begini Alasannya!”

    1. Mas Santoso A.,
      Itulah salah satu sebabnya, keduanya sama-sama dengan ego yang dikedepankan. Tidak mau berbagi antarsesama pengguna jalan.
      Terima kasih atas apresiasi Panjenengan. Matur nuwun.

    2. Itulah salah satu sebabnya, keduanya sama-sama dengan ego yang dikedepankan. Tidak mau berbagi antarsesama pengguna jalan.
      Terima kasih atas apresiasi Panjenengan. Matur nuwun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *