Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit

Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Share this :

Pukul 20.30, Jumat (6/12/2024) diiringi gerimis lembut, kami meninggalkan hiruk-pikuk kota Surabaya menuju ketinggian Jawa Tengah. Dieng. Empat jiwa dalam satu mobil: dr. Joe, Agung, Ayya, dan saya. Agung berada di balik kemudi seiring laju kendaraannya yang memecah dingin malam. Menjaga kecepatan di antara aturan batas ambang kecepatan dan adrenalin, sementara kami yang lain menikmati malam yang masih muda.

Perjalanan melalui tol Surabaya – Bawen terasa seperti pembuka cerita, perjalanan masih terasa datar-datar, sembari penuh percakapan ringan, menikmati band kesukaan dr. Joe. Meski kadang Agung memacu kecepatan mobil tak selalu patuh pada ambang batas. Baru keluar dari Gerbang Tol Bawen, atmosfer berubah drastis. Jalan Raya Semarang – Magelang, dengan tanjakan lembut dan tikungan kecil, membawa kami pada ritme perjalanan yang mulai menantang.

Truk-truk besar bermuatan berat berjalan lamban seperti barisan semut. Agung dengan cekatan mengambil celah untuk mendahului, sementara mata kami menikmati pemandangan malam dengan cahaya pudar. Tapi sesungguhnya, tantangan baru dimulai ketika Agung memutuskan melewati jalur Parakan menuju Tambi, memotong rute tanpa melewati Kota Wonosobo. Jalanan semakin sempit, berliku dan tanjakan dan turunan tajam nan ekstrem.

Gerimis tipis tetap mengiringi mulai dari Surabaya, memercikkan kabut di kaca mobil. Malam itu terasa memeluk kami erat, dingin semakin menusuk kulit. Bermaksud istirahat sejenak, Agung mencari sebuah warung, “Warung Djadoel”. Berhenti beberapa kali dan putar balik mencari titik lokasi namun tak ditemukan yang dituju. “Warung Djadoel”, tempat yang viral di media sosial. Google Maps dengan angkuhnya memandu kami di tengah malam, ke tempat yang ternyata hanya ilusi.

Kami tertawa kecil di antara rasa kecewa dan dingin yang semakin menguasai. Titik lokasi yang dipandu Google Map ternyata “nol” tak ada, yang ada rumah-rumah penduduk di bawah temaran redup lampu jalanan berkabut. Yang bohong konten di IG yang cukup membuat viral, atau Google Map yang menyasarkan kami, lantaran ketergantungan padanya sebagai pemandu. Ya, sudahlah, akhirnya meneruskan perjalanan.

Tak seberapa jauh, ada warung di lereng jalan buka memasuki perkebunan teh kawasan Tambi, kami akhirnya berhenti. Pesan teh panas hanyalah alasan, karena sebenarnya kami butuh ‘membuang sesuatu’. Malam semakin larut saat perjalanan dilanjutkan. Kabut semakin tebal, tikungan semakin tajam, dan tanjakan dan turunan curam menjadi uji nyali tak berkesudahan hingga hingga membawa kami tiba di Pintu Langit Sky View menjelang subuh.

Semula masih sepi, setelah salat Subuh, kami menunggu momen yang ditunggu-tunggu, matahari terbit dari belahan timur. Kabut pagi masih enggan menyerah, menghalangi matahari yang malu-malu menampakkan diri. Tapi meski pagi tanpa cahaya terang, pemandangan di Pintu Langit tak kehilangan keindahannya. Lembah-lembah di bawah tampak seperti lukisan alam, tentu Tuhanlah sang pelukis agung dengan kuasa-NYA.

Lepas dari Pintu Langit Sky View perjalanan berlanjut menuju Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2, lereng puncak Gunung Prau, sebuah jalur yang dikenal dengan nama “Tol Kahyangan”, meski tol hanya orang setempat menyebutnya. Di puncak ketinggian mana mungkin ada jalan tol. Rute ini sebenarnya definisi tantangan sesungguhnya, jalan sempit meliuk tikungan ekstrem, tanjakan turunan tajam. Di satu sisi, tebing kokoh berdiri menghalangi pandangan, sementara di sisi lain, jurang menganga seolah menunggu dalam kesunyian yang menyeramkan.

Lokasi wisata Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2 adalah di Bukit Sigemplong, ini berada di perbatasan Banjarnegara dan Kabupaten Batang, tepatnya di Dukuh Sigemplong, Desa Praten, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Keberadaanya tidak jauh dari jalan penghubung antara Dieng dengan Kabupaten Batang yang lebih dikenal dengan nama Tol Kahyangan. Lokasi ini juga termasuk kawasan Dieng.

Agung dengan tenang mengendalikan setir mobil, saya yang di sebelahnya sport jantung aslinya, lumayan deg-degan tapi saya sembunyikan untuk kuasai diri. Entah yang duduk di kursi tengah. Namun sepanjang perjalan terhibur dengan panorama pegunungan nan cantik, lembah hijau terhampar, alur terasiring lahan pertanian meliuk mengikuti irama kontur perbukitan. Di samping semburan-semburan gas alam, putih menjulang ke angkasa. Kami sempatkan berhenti, abadikan momen berlatar belakang keindahannya.

Saat akhirnya tiba di Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2, semua rasa lelah kami luruh. Meski dingin yang menusuk namun tak lagi mengganggu. Di depan kami terbentang pemandangan yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Terasiring bersap-sap, ladang-ladang hijau, hamparan lembah dan ladang yang terbentang seperti permadani, dan kabut yang tersisa bergelayut manja di ujung-ujung bukit. Ini adalah kawasan Dieng, negeri yang seolah terasa lebih dekat ke langit.

Sengaja Agung tak memilihkan kami destinasi yang sudah mainstream seperti Sikunir, Kawah Sikidang, Batu Ratapan Angin, saat weekend manusia berjubel-jubel di sana. Ia memilih destinasi yang non-mainstream, lantaran rute medannya penuh tantangan, tentu kendaran besar tak bisa masuk ke sana, jadi destinasinya tak ramai sehingga sukup nyaman untuk menikmati kontemplasi dengan alam, yakni di Kahyangan Titik 0 Dieng 2, lereng puncak Gunung Prau.

Baru kami yang tiba pertama, semburat matahari masih tertutup awan. Meski tak sempurnya wujudnya, cahayanya cukup membingkai pemandangan panorama indah. Di atas ketinggian ini, kami menyadari bahwa perjalanan ini lebih dari sekadar petualangan sukaria, berwisata. Ini adalah perjalanan wisata “ziarah jiwa”. Kami duduk-duduk merenung, bersyukur, dan mengagumi kebesaran Sang Pencipta yang menghadirkan keindahan seperti yang ada di hadapan kami saat ini.

Wisata ke puncak gunung sering kali dilihat sebagai perjalanan fisik yang menantang. Namun, lebih dari sekadar menaklukkan medan terjal atau mencapai pemandangan yang memukau, wisata ke gunung sebenarnya adalah ziarah jiwa, sebuah perjalanan spiritual. Keheningan alam mengajarkan seseorang untuk mendengarkan dan meresapi harmoni suara semesta, merenungi makna hidup, menambah kedalaman pola pikir, mengasah kepekaan dan empati, serta menemukan inspirasi baru.

Pun pemandangan terhampar sejauh mata memandang sebagai sajadah untuk merenungkan hakikat hidup, menemukan kedamaian batin, dan membawa semangat baru dalam menjalani hidup. “Urip semeleh lan narimo ing pandum”. Yakni, falsafah Jawa, menempatkan hati penuh rasa ikhlas dalam menerima apa pun keadaan. Namun tetap berusaha menambah kebaikan, seraya bersyukur atas karunia Tuhan pada masa lalu, dan kini.

Puas sudah. Saat turun, hati kami lebih ringan. Perjalanan ini meninggalkan jejak mendalam dalam jiwa, sebuah cerita yang akan terus kami kenang dan bagikan. Kami kembali ke kehidupan sehari-hari, tetapi semangat yang kami bawa dari kawasan Dieng akan terus menyala. “Salam Sedhuluran Sak Lawase,” buar dr. Joe, Agung dan Ayya, yang baru dikenalkan oleh dr. Joe saat kami akan berangkat dari titik kumpul, mengukuhkan persahabatan yang telah ditempa di antara kabut dan gigil dinginnya angin Dieng.

Biarkan Foto Bicara
Ziarah Jiwa di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit

Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit
Tol Kahyangan Titik 0 Dieng 2: Destinasi ‘Ziarah Jiwa’ di Atas Negeri Lebih Dekat ke Langit

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *